Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Deputi Pengkajian Strategik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Djagal Wiseso Marseno mengatakan indeks ketahanan di Provinsi Gorontalo pada tahun 2016, di atas angka rata-rata nasional.
"Indeks Gorontalo 2,79 dan lebih tinggi dari angka rata-rata Nasional yang hanya 2,60," kata Djagal Wiseso saat menggelar Fokus Grup Discussion (FGD) di Gorontalo, Rabu.
Akan tetapi ada beberapa indikator seperti Sumber Kekayaan Alam (SKA), Ideologi dan sosial budaya yang masih berada di bawah atau kurang tangguh.
"Yang ditakutkan adalah pada pengelolaan sumber kekayaan alam," ujarnya.
Untuk Geografi memang cukup bagus dan strategis, tetapi kalau dilihat lebih ke dalam seperti batas wilayah berada pada posisi rawan, sementara iklim kurang tangguh karena memang tidak menentu termasuk sarana prasarana yang masih berada pada level kurang tangguh.
Tidak hanya itu pada Demografi, angka agregatnya memang cukup tangguh, namun yang harus diperhatikan pada sub fertilitas (kelahiran), tapi komposisi penduduk sangat tangguh.
"Namun yang menarik adalah pada kekayaan alam, ketersediaan pangan, energi, mineral, sumber daya laut, kondisi lingkungan hidup, pada posisi kurang tangguh dan diharapkan ini bisa dinaikan," ujarnya.
Pada sektor ini yang perlu dikaji bersama adalah pada komoditi perkebunan, yang masih berada pada level atau zona merah, artinya ini sangat rawan.
Untuk Ideologi memang ada sesuatu yang belum terungkap ke permukaan dan ini yang harus diperhatikan bersama, seperti pada kesamaan hak dalam konteks kehidupan sosial, solidaritas sosial, kesatuan wilayah, kesataraan dan kekeluargaan masih pada level merah dan sangat rawan.
"Bicara politik, secara agregat sangat bagus pada level hijau, namun ada beberapa komponen misalnya kapasitas kepartaian, gagalnya partai melahirkan politisi yang beretika politik Pancasila yang perlu dinaikan lagi," jelasnya.
Ekonomi Gorontalo pada umumnya bagus, akan tetapi, beberapa indikator yang harus diperhatikan seperti biaya modal, investasi, dan fiskal, pada level merah.
Kalau gatra sosial budaya, Gorontalo memang pada zona kuning atau kurang tangguh dan komponen di dalam yang perlu diperbaiki seperti nilai tradisional dan universal, yang mungkin mulai berkurang, selanjutnya perilaku sosial, kreasi manusia dan manfaat iptek.
"Terakhir pada gatra Hankam, memang cukup tangguh, namun komponen yang harus diperhatikan adalah diplomasi bersifat preventif atau pencegahan," tuturnya.
Dijelaskan, Lemhanas memang harus multi disiplin, setiap FGD pihaknya memang harus lengkap seperti ini, dan Lemhanas juga telah membentuk satu infrastruktur baru yaitu laboratorium jejak pendapat, untuk mendeteksi hal-hal yang sifatnya "Quick Respon".
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Indeks Gorontalo 2,79 dan lebih tinggi dari angka rata-rata Nasional yang hanya 2,60," kata Djagal Wiseso saat menggelar Fokus Grup Discussion (FGD) di Gorontalo, Rabu.
Akan tetapi ada beberapa indikator seperti Sumber Kekayaan Alam (SKA), Ideologi dan sosial budaya yang masih berada di bawah atau kurang tangguh.
"Yang ditakutkan adalah pada pengelolaan sumber kekayaan alam," ujarnya.
Untuk Geografi memang cukup bagus dan strategis, tetapi kalau dilihat lebih ke dalam seperti batas wilayah berada pada posisi rawan, sementara iklim kurang tangguh karena memang tidak menentu termasuk sarana prasarana yang masih berada pada level kurang tangguh.
Tidak hanya itu pada Demografi, angka agregatnya memang cukup tangguh, namun yang harus diperhatikan pada sub fertilitas (kelahiran), tapi komposisi penduduk sangat tangguh.
"Namun yang menarik adalah pada kekayaan alam, ketersediaan pangan, energi, mineral, sumber daya laut, kondisi lingkungan hidup, pada posisi kurang tangguh dan diharapkan ini bisa dinaikan," ujarnya.
Pada sektor ini yang perlu dikaji bersama adalah pada komoditi perkebunan, yang masih berada pada level atau zona merah, artinya ini sangat rawan.
Untuk Ideologi memang ada sesuatu yang belum terungkap ke permukaan dan ini yang harus diperhatikan bersama, seperti pada kesamaan hak dalam konteks kehidupan sosial, solidaritas sosial, kesatuan wilayah, kesataraan dan kekeluargaan masih pada level merah dan sangat rawan.
"Bicara politik, secara agregat sangat bagus pada level hijau, namun ada beberapa komponen misalnya kapasitas kepartaian, gagalnya partai melahirkan politisi yang beretika politik Pancasila yang perlu dinaikan lagi," jelasnya.
Ekonomi Gorontalo pada umumnya bagus, akan tetapi, beberapa indikator yang harus diperhatikan seperti biaya modal, investasi, dan fiskal, pada level merah.
Kalau gatra sosial budaya, Gorontalo memang pada zona kuning atau kurang tangguh dan komponen di dalam yang perlu diperbaiki seperti nilai tradisional dan universal, yang mungkin mulai berkurang, selanjutnya perilaku sosial, kreasi manusia dan manfaat iptek.
"Terakhir pada gatra Hankam, memang cukup tangguh, namun komponen yang harus diperhatikan adalah diplomasi bersifat preventif atau pencegahan," tuturnya.
Dijelaskan, Lemhanas memang harus multi disiplin, setiap FGD pihaknya memang harus lengkap seperti ini, dan Lemhanas juga telah membentuk satu infrastruktur baru yaitu laboratorium jejak pendapat, untuk mendeteksi hal-hal yang sifatnya "Quick Respon".
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017