Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bekerjasama dengan "Burung Indonesia" dan Biodiversitas Gorontalo, mengkampanyekan pelestarian burung migran sebagai bagian dari keanekaragaman hayati di Cagar Alam Panua, Kabupaten Pohuwato, Jumat.

Penyuluh BKSDA Fachriany HasanFachriany Hasan, menperkenalkan jenis-jenis dan alasan burung bermigrasi dari belahan bumi lain kepada anak-anak atau siswa di SD Negeri 13 Paguat.

Kampanye tersebut merupakan bagian dari perayaan Hari Migrasi Burung Dunia atau Wolrd Migratory Bird Day (WMBD) 2017.

Menurutnya, melestarikan kehidupan burung berarti menjaga habitat atau tempat hidupnya dari kerusakan dan kepunahan.

"Masa depan burung-burung ini adalah masa depan kita juga sebagai manusia dalam satu ekosistem. Burung tidak akan bisa bermigrasi, bila planet kita tidak sehat," tandasnya.

Sementara itu Communication Assistant Burung Indonesia, Citra Ayu Mentari memandu para siswa untuk membuat prakarya berupa tirai dengan hiasan burung bertuliskan pesan anak-anak mengenai lingkungan di sekitarnya.

Para siswa menuliskan harapan-harapannya sebagai bentuk kepedulian seperti "jangan menembak burung", "kita tidak bisa membunuh burung", "burung bermanfaat bagi lingkungan", dan "manusia harus melindungi alam berserta isinya".

Selain kampanye pelestarian, siswa juga diajak untuk melepaskan anakan burung Maleo Senkawor di Cagar Alam Panua, yang menjadi salah satu habitat burung endemik Sulawesi tersebut.

Tujuh ekor anak Maleo hasil perlindungan yang dilakukan oleh BKSDA tersebut berumur 3-30 hari, dilepaskan ke alam untuk berkembang alami dan menambah jumlah populasi.

Kepala Resort Cagar Alam Panua, Tatang Abdullah memperkenalkan Panua sebagai salah satu pusat konservasi Maleo kepada siswa.

Sebagian siswa mengaku masih hanya mengenal Maleo dari gambar dan buku, tanpa pernah melihat langsung di dalam bebas.

"Saya berharap dengan melepas sendiri maleo ke alam, kepedulian anak-anak bertambah dan berkontribusi positif bagi kelestarian burung," tambahnya.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017