Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie membuka Kampung Ramadan Kreatif (KRK) di Kota Gorontalo, Sabtu.
KRK yang merupakan pusat jajanan takjil dan "oleh-oleh" khas Gorontalo tersebut diikuti puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
"Konsep seperti ini bagus, selain penjualannya tertata rapi dan kebersihan terjamin, para pembeli juga aman berbelanja di lokasi ini," kata gubernur.
Sebelumnya, kata dia, para pedagang takjil tersebar di banyak tempat dan belum terkoordinir dengan baik terutama masalah keamanan pangan dan kenyamanan pengunjung.
Namun dengan adanya KRK para pedagang memiliki kesempatan lebih besar untuk menawarkan produk-produk kulinernya selama bulan ramadan.
Bahkan dia menilai lokasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata kuliner khusus ramadan karena sejumlah kuliner Gorontalo khas ramadan dapat ditemukan di KRK.
"KRK akan kami agendakan setiap tahun. Ini sekaligus juga untuk kampanye kuliner lokal, kita tidak harus terbiasa dengan segala sesuatu yang berbau impor. Belum tentu yang impor itu bagus," katanya.
Gubernur juga tertarik dengan konsep berbelanja di KRK karena dalam transaksi jual-beli pengunjung dibekali dengan "voucher" untuk mendapatkan makanan yang diinginkan.
Asosiasi UMKM Pangan Gorontalo (Asupan) menggelar Kampung Kreatif Ramadan (KRK) selama 1-26 Ramadan 1438 Hijriyah mulai pukul 14.00-18.00 Wita.
Koordinator Komite Pertimbangan UMKM Panga Zulkarnain Husain mengatakan melalui KRK para pedagang anggota asosiasi maupun warga di sekitarnya dapat menjajakan takjil dan makanan lainnya dalam satu kawasan yang tertata rapi.
Panitia akan membangun stan-stan selama 26 hari yang dapat dimanfaatkan oleh para pedagang dengan sejumlah fasilitas seperti petugas kebersihan, petugas keamanan, uji pangan di laboratorium, serta promosi kepada masyarakat luas.
Lokasi KRK akan berada di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto hingga Jalan Cendrawasih Kota Gorontalo dengan biaya untuk setiap stan sebesar Rp400 ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
KRK yang merupakan pusat jajanan takjil dan "oleh-oleh" khas Gorontalo tersebut diikuti puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
"Konsep seperti ini bagus, selain penjualannya tertata rapi dan kebersihan terjamin, para pembeli juga aman berbelanja di lokasi ini," kata gubernur.
Sebelumnya, kata dia, para pedagang takjil tersebar di banyak tempat dan belum terkoordinir dengan baik terutama masalah keamanan pangan dan kenyamanan pengunjung.
Namun dengan adanya KRK para pedagang memiliki kesempatan lebih besar untuk menawarkan produk-produk kulinernya selama bulan ramadan.
Bahkan dia menilai lokasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata kuliner khusus ramadan karena sejumlah kuliner Gorontalo khas ramadan dapat ditemukan di KRK.
"KRK akan kami agendakan setiap tahun. Ini sekaligus juga untuk kampanye kuliner lokal, kita tidak harus terbiasa dengan segala sesuatu yang berbau impor. Belum tentu yang impor itu bagus," katanya.
Gubernur juga tertarik dengan konsep berbelanja di KRK karena dalam transaksi jual-beli pengunjung dibekali dengan "voucher" untuk mendapatkan makanan yang diinginkan.
Asosiasi UMKM Pangan Gorontalo (Asupan) menggelar Kampung Kreatif Ramadan (KRK) selama 1-26 Ramadan 1438 Hijriyah mulai pukul 14.00-18.00 Wita.
Koordinator Komite Pertimbangan UMKM Panga Zulkarnain Husain mengatakan melalui KRK para pedagang anggota asosiasi maupun warga di sekitarnya dapat menjajakan takjil dan makanan lainnya dalam satu kawasan yang tertata rapi.
Panitia akan membangun stan-stan selama 26 hari yang dapat dimanfaatkan oleh para pedagang dengan sejumlah fasilitas seperti petugas kebersihan, petugas keamanan, uji pangan di laboratorium, serta promosi kepada masyarakat luas.
Lokasi KRK akan berada di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto hingga Jalan Cendrawasih Kota Gorontalo dengan biaya untuk setiap stan sebesar Rp400 ribu.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017