Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menyatakan ada tiga kecamatan yang rawan dengan bencana longsor, yakni Hulondalangi, Kota Barat dan Dumbo Raya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Gorontalo, Endo Junus Danial mengungkapkan kebanyakan masyarakat di tiga kecamatan bermukim di lereng gunung.

"Bahkan selama bulan Ramadhan, sudah 11 kali terjadi tanah longsor melanda Kota Gorontalo dan itu tersebar di tiga kecamatan. Beruntung tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah rusak akibat ditimpa material," katanya, Kamis.

Longosor yang terjadi di tiga wilayah itu berberengan dengan material batu yang besar. Akibatnya, banyak saluran air yang tertimbun, sehingga banjir tidak terhindarkan.

Untuk membersihkan material itu, diakui Endi, mereka hanya menggunakan alat seadanya. Bahkan secara manual mereka bekerja membersihakn rumah warga dari tanah dan bebatuan.

"Banyak bagian belakang rumah yang bolong karena longsor. Diperkirakan ratusan juta rupiah kerugian dialami masyarakat setempat," ungkapnya.

Untuk itu ia mengingatkan agar warga di tiga kecamatan itu selalu waspada saat angin kencang dan hujan datang. Mereka harus tetap siaga agar korban tidak terjadi.

Pihak BPBD juga mengaku selalu siap membantu warga korban bencana, karena itu telah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka.

Sebelumnya, dua rumah warga rusak diterjang tanah longsor di Kelurahan Dumbo Raya. Hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari, diduga jadi sebab longsor tak terhindarkan.

"Saat itu terdengar suara gemuruh, namun saya tidak mengira kalau itu tanah longsor. Nanti lemari dan televisi ambruk, saya sadar ternyata material tanah telah masuk ke dalam rumah," ungkap Yanto Tahir (42), salah seorang korban longsor. 

Pewarta: Febriyandi Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017