Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap instansi seperti Badan Narkotika Kabupaten (BNK) segera terbentuk, sejak dihapusnya pada awal tahun 2017.
"Kami menyesalkan penghapusan BNK di daerah ini, sebab instansi ini memiliki tanggung jawab dan kewenangan penuh dalam pengawasan peredaran masuknya narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba)," ujar Harsono Demanto (38), warga Desa Pontolo, Kecamatan Kwandang, Selasa.
Mestinya, kata Harsono, Pemkab Gorontalo Utara tidak menghapus instansi tersebut sebelum ada kepastian dari pemerintah pusat terkait pembentukannya sebagai instansi vertikal yang wajib ada di daerah.
Apalagi narkoba rawan masuk di daerah ini, karena secara geografis merupakan wilayah sangat terbuka sebab berada di jalur perlintasan bagian darat Sulawesi, serta di bagian laut berbatasan langsung atau berhadapan dengan beberapa negara tetangga, sehingga potensi mudahnya narkoba masuk sangat tinggi.
Ia berharap, penghapusan BNK segera didorong pemkab ke pemerintah pusat, agar dapat menindaklanjutinya dengan pembentukan instansi berstatus vertikal, mengingat pentingnya keberadaan instansi ini.
Warga lainnya, Didi Sumaga (45) berharap, penghapusan BNK tidak menyurutkan pengawasan dan pemberantasan narkoba di kabupaten ini.
Mengingat potensi terus naiknya angka pengguna narkoba di Gorontalo, ditambah lagi adanya penemuan penggunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti dalam bentuk racikan yang berhasil diamankan dari pelajar SMP di Kecamatan Kwandang oleh BNK setempat sebelum instansi ini dihapus.
"Penghapusan BNK di daerah ini harus segera ditindaklanjuti, agar pemberantasan peredaran atau masuknya narkoba, serta sosialisasi terhadap bahaya penggunaannya di tingkat pelajar tidak berhenti dilakukan," ujar Didi.
Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah, Irwansyah Taha menjelaskan, BNK dihapus sebab bukan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) namun menjadi instansi vertikal yang ada di daerah.
Namun pemerintah daerah memperjuangkannya di tingkat pusat melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) agar pendirian BNK di daerah ini menjadi prioritas utama.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kami menyesalkan penghapusan BNK di daerah ini, sebab instansi ini memiliki tanggung jawab dan kewenangan penuh dalam pengawasan peredaran masuknya narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba)," ujar Harsono Demanto (38), warga Desa Pontolo, Kecamatan Kwandang, Selasa.
Mestinya, kata Harsono, Pemkab Gorontalo Utara tidak menghapus instansi tersebut sebelum ada kepastian dari pemerintah pusat terkait pembentukannya sebagai instansi vertikal yang wajib ada di daerah.
Apalagi narkoba rawan masuk di daerah ini, karena secara geografis merupakan wilayah sangat terbuka sebab berada di jalur perlintasan bagian darat Sulawesi, serta di bagian laut berbatasan langsung atau berhadapan dengan beberapa negara tetangga, sehingga potensi mudahnya narkoba masuk sangat tinggi.
Ia berharap, penghapusan BNK segera didorong pemkab ke pemerintah pusat, agar dapat menindaklanjutinya dengan pembentukan instansi berstatus vertikal, mengingat pentingnya keberadaan instansi ini.
Warga lainnya, Didi Sumaga (45) berharap, penghapusan BNK tidak menyurutkan pengawasan dan pemberantasan narkoba di kabupaten ini.
Mengingat potensi terus naiknya angka pengguna narkoba di Gorontalo, ditambah lagi adanya penemuan penggunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti dalam bentuk racikan yang berhasil diamankan dari pelajar SMP di Kecamatan Kwandang oleh BNK setempat sebelum instansi ini dihapus.
"Penghapusan BNK di daerah ini harus segera ditindaklanjuti, agar pemberantasan peredaran atau masuknya narkoba, serta sosialisasi terhadap bahaya penggunaannya di tingkat pelajar tidak berhenti dilakukan," ujar Didi.
Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah, Irwansyah Taha menjelaskan, BNK dihapus sebab bukan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) namun menjadi instansi vertikal yang ada di daerah.
Namun pemerintah daerah memperjuangkannya di tingkat pusat melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) agar pendirian BNK di daerah ini menjadi prioritas utama.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017