Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sosialisasi pembangunan Waduk Bulango Hulu di Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi II (BWS), mendapat penolakan dari warga setempat, Senin.

Rey Damiti, salah seorang warga setempat mengaku aksi penolakan yang dilakukan pihaknya bersama puluhan warga setempat, karena dalam undangan sosialisasi yang disampaikan pihak balai sungai tidak ada pemberitahuan ke pemerintah kabupaten, dan atau paling tidak dihadiri juga anggota DPRD.

"Sosialisasi seharusnya siang tadi dilaksananakan, bertempat di aula kantor camat Bulango Ulu, namun kami sengaja menolak," kata Rey Damiti.

Menurutnya, jika proyek ini diklaim untuk kepentingan masyarakat banyak, harusnya pihak balai sungai melibatkan pemerintah kabupaten dan DPRD sebagai perwakilan rakyat yang ada di parlemen.

"Ini baru dari segi administrasi saja mereka sudah salah, belum lagi dilihat apa alasan pembangunan waduk tersebut. Selain itu masyarakat cukup banyak, akan tetapi mereka hanya mengundang minimal tiga orang dari setiap desa, harusnya melibatkan semua warga," ujarnya.

Menurutnya, sosialisasi yang dijadwalkan hari ini adalah mengenai analisis dampak lingkungan (Amdal), seharusnya bisa disosialisasikan lebih dulu menyangkut rencana pembangunan, dan manfaatnya untuk apa.

Sementara itu Camat Bulango Utara Sukri Anwar menjelaskan, seharunya hari ini ada sosialisasi namun ditunda karena ada aksi penolakan dari warga.

"Di kecamatan yang saya pimpin ada satu desa yang terkena dampak pembangunan waduk yaitu Desa Tulo`a, namun sosialisasi terpaksa dibatalkan karena ada penolakan," kata Sukri Anwar.

Sementara itu, Humas BWS Sulawesi II, Gunawan, mengaku sosialisasi kepada masyarakat di Kecamatan Bulango Ulu ditunda karena ada penolakan dari warga, untuk sosialisasi selanjutnya masih belum dijadwalkan.

"Kalau tidak salah hari ini, ada konsultasi publik `Review Design` pembangunan waduk. Biasanya ada beberapa tahapan sosialisasi seperti amdal, studi sampai masuk pada konstruksinya," ujar Gunawan.

Sebelumnya kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo Budianto Sidiki menjelaskan pembangunan waduk Bulango Hulu yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Bone Bolango sudah sangat mendesak.

Dijelaskan, yang namanya pembangunan waduk pasti banyak manfaatnya, namun waduk Bulango Hulu ini berdasarkan hasil kajian, salah satu manfaat yang akan sangat terasa adalah peningkatan produktivitas pertanian.

"Bendungan Lomaya yang ada di kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, pernah mengalami jebol, akibatnya banyak lahan pertanian yang gagal panen, sehingga produktivitas pun ikut menurun," kata Budianto.

Menurutnya, dengan dibangunnya Waduk Bulnago Hulu tentu manfaat pertama adalah untuk pengairan sawah, terutama kawasan sawah tadinya hanya mengandalkan air hujan, bisa menjadi kawasan sawah irigasi.

Dijelaskannya, di sinilah salah satu pentingnya pembangunan Waduk Bulango Hulu, karena persoalan yang menghambat produktivitas pertanian yaitu ketersediaan air.

"Jika dia sawah tadah hujan, bisa berubah menjadi sawah irigasi, mungkin yang tadinya dalam setahun hanya satu sampai dua kali panen, maka ke depan bisa tiga kali panen," ungkapnya.

Jika produktivitas pertanian meningkat, otomatis perekonomian masyarakat khususnya petani juga akan ikut meningkat. Karena sumbangan PDRB terbesar Gorontalo dari pertanian, sumbangsih terbesar kemiskinan juga di sektor pertanian, maka salah satu cara mengurangi angka kemiskinan yaitu dengan meningkatkan produktivitas pertanian.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017