Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) menghambat distribusi gas elpiji, khususnya 3 kilo gram (kg) di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

"Keterangan pihak agen penyalur tabung gas elpiji 3 kg akibat pasokan BBM yang terbatas menyebabkan aktivitas mereka terganggu," ungkap Kasubbag Perekonomian Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah setempat, Dumran Ahmad, Kamis di Gorontalo.

Termasuk distribusi gas elpiji ke wilayah kepulauan yang menggunakan perahu mesin, seperti Kecamatan Ponelo Kepulauan dan wilayah pesisir Desa Mutiara Laut di Kecamatan Tomilito.

Menurut dia, kelangkaan BBM khususnya jenis premium maupun solar di daerah ini akibat mengalami kekurangan jatah.

Seperti di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pontolo di Kecamatan Kwandang yang kini tinggal mendapatkan jatah 8 kilo liter (KL) saja.

Padahal sebelumnya kata Dumran, SPBU ini mendapatkan jatah sebanyak 16 KL.

"Kondisi ini memicu kelangkaan BBM di daerah ini, akibatnya berdampak pada terganggunya distribusi gas elpiji 3 kg," ujar Dumran.

Pemerintah daerah berharap, pihak Depo Pertamina kembali menambah jatah BBM baik premium maupun solar untuk daerah ini, agar sinergis dengan upaya menekan inflasi mengingat pengurangan jatah tersebut sangat berdampak pada aktivitas perekonomian lainnya.

Idealnya kata Dumran, kebutuhan BBM di daerah ini mencapai 26 KL yaitu 16 KL untuk kebutuhan masyarakat umum dan 10 KL untuk kebutuhan nelayan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017