Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo menargetkan produksi ikan sebanyak 4.299 ton, untuk mendukung target pemerintah pusat untuk skala nasional sebesar 22.460 ton hingga tahun 2019.

Namun hal itu memiliki kendala, salah satunya kurangnya permodalan yang dimiliki pembudidaya ikan. Maka bantuan pemerintah daerah hadir sebagai penguatan usaha dalam bentuk sarana dan prasarana.

"Jumlah sarana dan prasarana berbanding terbalik dengan jumlah pelaku pembudidaya ikan. Mereka sangat membutuhkan bantuan modal sebagai pengembangan usaha dan hal itu dikhawatirkan menjadi kendala target tesebut," ungkap tenaga pendamping dari Lembaga Pengelolah Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lindawaty Adjuma, Senin di Gorontalo.

Menurutnya ada beberapa sumber permodalan yang bisa diakses oleh pembudidaya ikan. Ia menyebutkan, bisa melakukan pinjam lunak lewat kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9 persen setiap tahun.

Selain itu mereka bisa membentuk suatu lembaga keuangan mikro (LKM) perikanan budidaya. Dengan begitu pada pembudidaya ikan bisa melakukan peminjaman lewat LPMUKP dengan bunga empat persen.

"Sistem pengembalian di LPMUKP Kementerian Kelautan Perikanan sangat fleksibel, karena disesuaikan dengan panen para pembuidaya," imbuhnya.

Terkait masalah tersebut, Kepala Dinas Kelautan Perikanan Dan Pertanian (DKPP) Kota Gorontalo, Fitria S. Bagu mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi penguatan modal usaha kepada para pembudidaya ikan.

Ia mengatakan bahwa penguatan modal usaha lewat LPMUKP merupakan kesempatan bagi para pembudidaya ikan di Kota Gorontalo, karena bisa mendapatkan pinjaman sebesar Rp1 miliar.

"Ini adalah kesempatan yang langka, sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pembudidaya, yang terdiri dari nelayan, penjual ikan maupun koperasi yang bergerak di bidangnya," tutupnya.

Pewarta: Febriyandi Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017