Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wilayah Kabupaten Gorontalo Utara, layak untuk pengembangan wisata buah durian, karena ditunjang potensi buah durian yang tumbuh subur di bagian barat di Kecamatan Tolinggula dan bagian timur di Kecamatan Atinggola.
Wakil Bupati Roni Imran, Selasa di Gorontalo mengatakan, petani di wilayah-wilayah perbatasan tersebut sangat tepat mengembangkan potensi wisata durian.
Makanya kata dia, pemerintah daerah akan menginisiasi pembentukan Peraturan Daerah (Perda) terkait penjualan dan kepemilikan lahan.
Sasarannya, agar masyarakat tidak menjual lahan kepada orang luar, sebab pemerintah daerah akan mendukung pengembangan pariwisata buah durian, khususnya di Desa Limbato, Papualangi dan Cempaka Putih.
Tiga desa di kecamatan terujung di kabupaten ini sering menjadi pusat kunjungan wisatawan nusantara saat musim buah durian. "Wisatawan bisa datang membeli atau mengkonsumsi langsung buah durian yang dijual sangat murah," ujar Wakil Bupati.
Potensi tersebut akan didukung total oleh pemerintah daerah untuk mewujudkan pengembangan pariwisata di sektor perkebunan yang juga akan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat, sebab pengembangannya akan ditangani langsung para petani.
Kepala Desa Papualangi, Umar Otuhu mengatakan, pemerintah tiga desa tersebut akan bekerja sama untuk mewujudkan kawasan pariwisata buah durian ditunjang dengan potensi yang dimiliki.
Bahkan melalui dana desa, pemerintah desa mengalokasikan pembelian dan pengembangan bibit durian, termasuk menginisiasi penanaman bibit durian di seluruh lahan kosong.
Harapannya, program pengembangan wisata buah tersebut mendapat perhatian pemerintah pusat, kabupaten dan provinsi, khususnya mendukung penyediaan bibit durian berkualitas khas daerah ini.
Termasuk dukungan infrastruktur jalan dan jembatan, agar petani mudah memasarkan hasilnya serta masyarakat atau pengunjung termasuk wisatawan akan lebih mudah menjangkau wilayah yang jarak tempuhnya menjangkau 4 jam perjalanan darat dari pusat ibu kota kabupaten.
Saat musim durian tiba kata Umar, petani biasanya menjual buah durian dengan harga murah rata-rata Rp1 juta per pohon. Harga ini tergolong sangat murah, sebab petani terkendala memasarkan buah durian karena akses jalan yang masih sulit dilalui.
Masyarakat khususnya petani di wilayah ini kata Umar, sangat berharap pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang sementara berlangsung dapat segera rampung hingga di wilayah perbatasan untuk memudahkan pemasaran produk-produk pertanian dan perkebunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Wakil Bupati Roni Imran, Selasa di Gorontalo mengatakan, petani di wilayah-wilayah perbatasan tersebut sangat tepat mengembangkan potensi wisata durian.
Makanya kata dia, pemerintah daerah akan menginisiasi pembentukan Peraturan Daerah (Perda) terkait penjualan dan kepemilikan lahan.
Sasarannya, agar masyarakat tidak menjual lahan kepada orang luar, sebab pemerintah daerah akan mendukung pengembangan pariwisata buah durian, khususnya di Desa Limbato, Papualangi dan Cempaka Putih.
Tiga desa di kecamatan terujung di kabupaten ini sering menjadi pusat kunjungan wisatawan nusantara saat musim buah durian. "Wisatawan bisa datang membeli atau mengkonsumsi langsung buah durian yang dijual sangat murah," ujar Wakil Bupati.
Potensi tersebut akan didukung total oleh pemerintah daerah untuk mewujudkan pengembangan pariwisata di sektor perkebunan yang juga akan menggerakkan sektor perekonomian masyarakat, sebab pengembangannya akan ditangani langsung para petani.
Kepala Desa Papualangi, Umar Otuhu mengatakan, pemerintah tiga desa tersebut akan bekerja sama untuk mewujudkan kawasan pariwisata buah durian ditunjang dengan potensi yang dimiliki.
Bahkan melalui dana desa, pemerintah desa mengalokasikan pembelian dan pengembangan bibit durian, termasuk menginisiasi penanaman bibit durian di seluruh lahan kosong.
Harapannya, program pengembangan wisata buah tersebut mendapat perhatian pemerintah pusat, kabupaten dan provinsi, khususnya mendukung penyediaan bibit durian berkualitas khas daerah ini.
Termasuk dukungan infrastruktur jalan dan jembatan, agar petani mudah memasarkan hasilnya serta masyarakat atau pengunjung termasuk wisatawan akan lebih mudah menjangkau wilayah yang jarak tempuhnya menjangkau 4 jam perjalanan darat dari pusat ibu kota kabupaten.
Saat musim durian tiba kata Umar, petani biasanya menjual buah durian dengan harga murah rata-rata Rp1 juta per pohon. Harga ini tergolong sangat murah, sebab petani terkendala memasarkan buah durian karena akses jalan yang masih sulit dilalui.
Masyarakat khususnya petani di wilayah ini kata Umar, sangat berharap pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang sementara berlangsung dapat segera rampung hingga di wilayah perbatasan untuk memudahkan pemasaran produk-produk pertanian dan perkebunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017