Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal mengatakan sesuai rencana pada tahun 2019 semua kecamatan, terutama desa pelosok tertinggal, kepulauan dan perbatasan, pencanangan kampung keluarga berencana (KB) sudah capai 100 persen.

Ia menambahkan sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada Januari 2016, program ini terus dijalankan, karena dalam kebijakan presiden, terkait program tersebut mempunyai arti bahwa membangun dari pinggiran dan memperkuat desa sebagai prioritas pembangunan.

"Oleh BKKBN, hal ini kemudian kami tangkap dan disusun desainya sebagai salah satu prioritas," kata Nofrijal saat membuka kegiatan pentas Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kreatif di Gorontalo, Minggu.

Ia menambahkan pada tahun 2018 satu-satunya program prioritas BKKBN ada di Kampung KB, segala kekuatan yang dimiliki diarahkan ke sana.

Program BKKBN itu ada tiga pilar utama yang dijalankan, pertama pelayanan langsung teknis, contohnya terkait kontrasepsi, atau program keterampilan terkait generasi berencana (Genre).

"Kedua terkait dengan infrastruktur terutama ekonomi, karena jika ekonomi tidak baik, maka program KB juga akan tidak baik," jelasnya.

Ketiga soal pengasuhan, dimana kampung KB akan ditata sedemikian rupa ketangguhan program yang sinergi, bagaimana seluruh orang tua yang memiliki bayi, remaja, dan lansia itu memiliki keterampilan yang cukup.

Menurutnya tahun 2017 ini ditargetkan sekitar 7.900 kampung KB, namun sampai dengan saat ini sudah mendekati 5.000 kampung, sisanya masih akan dikejar dalam dua bulan terakhir ini.

"Di Gorontalo contohnya tinggal belasan kecamatan yang belum ada kampung KB," ujarnya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017