Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Wali Kota Gorontalo Marten Taha meminta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo transparan menangani kasus narkoba yang menimpa SD, istri Wakil Wali Kota Charles Budi Doku.

Marten di Gorontalo, Jumat mengatakan BNNP Gorontalo harus transparan sehingga kasus itu bisa terbuka untuk umum dan masyarakat diminta menunggu proses yang sementara bergulir.

"Jika salah katakan salah dan benar katakan benar. Jangan ada yang ditutup-tutupi dan jangan ada yang justru diperbesarkan, sehingga mengakibatkan kredibilitas pemerintahan kami menurun. Hal itu yang saya tidak mau," katanya.

Masyarakat juga diminta Marten agar selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah atas kasus yang menimpa istri Budi Doku. Sementara itu Budi Doku menyatakan akan menaati proses hukum terkait penangkapan istrinya oleh BNNP Gorontalo.

Sebagai wakil wali kota, Budi Doku meminta pihak berwenang mencari siapa pengedar narkoba tersebut. Hal itu sejalan dengan program pemerintah untuk memberantas narkoba dan minuman beralkohol.

Baca Juga : Wawali: Saya Tidak Akan Intervensi BNNP Gorontalo

"Walupun itu istri saya, peraturan tetap harus ditegakkan. Saya memohon maaf, mungkin istri saya khilaf dan ini adalah musibah, Insya Allah ada hikmah di balik peristiwa ini," kata Budi Doku.

Tambah Budi, tahun 2018 adalah momen politik, namun ia menyatakan tidak berprasangka buruk pada kejadian yang menimpa istrinya.

Ia mengatakan istrinya telah dijebak. Budi mengungkap bahwa orang yang memberikan sabu-sabu kepada istrinya adalah seorang berinisial S, dan ia memiliki bukti telepon serta pesan singkat.

"Tidak ada transaksi, tapi barang itu diberikan di mobil dan mereka tahu bahwa barang itu adalah barang terlarang yang diberikan kepada sopir," tutupnya.

Pewarta: -

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018