Gorontalo, 30/1 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun anggaran 2018 akan mendapat bantuan 800 unit mesin gas dari pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
Wakil Bupati Roni Imran, Selasa, di Gorontalo, mengungkapkan, bantuan mesin gas tersebut terkait dengan upaya pemerintah daerah memberi dukungan penuh pada program konversi yang diterapkan khusus mesin perahu BBG.
Nelayan yang masih menggunakan mesin perahu BBM, akan menerima bantuan paket mesin perahu BBG, terdiri atas mesin penggerak, tabung elpiji sebanyak dua unit, konverter kit, dengan aksesori reducer, regulator, mixer, serta as panjang dan baling-baling.
"Pemerintah daerah sangat mensyukuri bantuan ini sebab diharapkan mampu meningkatkan produksi perikanan tangkap serta menaikkan pendapatan nelayan," ujar Wakil Bupati.
Konversi BBM ke BBG dinilai sangat menguntungkan nelayan, sebab harga BBG lebih murah maka nelayan dapat menekan modal saat akan melaut.
"Jika sebelumnya, harus mengeluarkan biaya bahan bakar minimal Rp70.000 dalam sekali melaut, dengan mesin BBG bisa menghemat lebih banyak sebab hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp21.000 untuk biaya per tabung gas ukuran tiga kilo gram sekali melaut," ujar Wakil Bupati.
Perhatian pemerintah pusat teesebut kata ia, sangat disyukuri sebab berdampak langsung bagi perekonomian nelayan.?
Program konversi ini masih akan terfokus untuk nelayan-nelayan kecil yang menggunakan mesin di bawah 5 Gross Ton (GT), yang tersebar di 78 desa di wilayah pesisir.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Wakil Bupati Roni Imran, Selasa, di Gorontalo, mengungkapkan, bantuan mesin gas tersebut terkait dengan upaya pemerintah daerah memberi dukungan penuh pada program konversi yang diterapkan khusus mesin perahu BBG.
Nelayan yang masih menggunakan mesin perahu BBM, akan menerima bantuan paket mesin perahu BBG, terdiri atas mesin penggerak, tabung elpiji sebanyak dua unit, konverter kit, dengan aksesori reducer, regulator, mixer, serta as panjang dan baling-baling.
"Pemerintah daerah sangat mensyukuri bantuan ini sebab diharapkan mampu meningkatkan produksi perikanan tangkap serta menaikkan pendapatan nelayan," ujar Wakil Bupati.
Konversi BBM ke BBG dinilai sangat menguntungkan nelayan, sebab harga BBG lebih murah maka nelayan dapat menekan modal saat akan melaut.
"Jika sebelumnya, harus mengeluarkan biaya bahan bakar minimal Rp70.000 dalam sekali melaut, dengan mesin BBG bisa menghemat lebih banyak sebab hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp21.000 untuk biaya per tabung gas ukuran tiga kilo gram sekali melaut," ujar Wakil Bupati.
Perhatian pemerintah pusat teesebut kata ia, sangat disyukuri sebab berdampak langsung bagi perekonomian nelayan.?
Program konversi ini masih akan terfokus untuk nelayan-nelayan kecil yang menggunakan mesin di bawah 5 Gross Ton (GT), yang tersebar di 78 desa di wilayah pesisir.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018