Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah daerah diminta mendorong perluasan zona tangkapan ikan, untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
"Zona tangkapan ikan di Gorontalo Utara masih sangat luas, namun sarana prasarana pendukung tidak memadai sebab kapal ikan bertonase besar belum melebihi 30 unit," ujar Legislator DPRD Gorontalo Utara, Dedy Dunggio, Selasa, di Gorontalo.
DPRD berharap, pemerintah daerah meningkatkan komunikasinya dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk mendapatkan bantuan kapal penangkap ikan bertonase besar.
Termasuk dukungan untuk membangun pabrik pembuatan kapal, mengingat sangat potensial didirikan di daerah ini.
Contohnya kata Dedy, nelayan-nelayan di Desa Pasalae Kecamatan Gentuma Raya, yang berhasil membuat kapal sendiri mendapatkan bantuan dari pihak perbankan.
Bahkan bahan bakunya, ada yang menggunakan fiber dengan mesin 32 Gross Ton (GT), saat ini sudah beroperasi dan menjadi kapal pemasok ikan segar khususnya di Pelabuhan Gentuma.
Biaya pembuatan kapal memang tidak sedikit kata Dedy, mencapai kisaran Rp1,1 miliar-Rp1,4 miliar, maka dituntut inovasi pemerintah daerah untuk mendukung potensi tersebut, agar nelayan dapat lebih menjangkau potensi perikanan tangkap yang lebih luas lagi.
Kepala Bidang Budidaya dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara, Amanda Sunge mengakui, pihaknya terus memberikan pendampingan kepada nelayan dalam hal pengelolaan kapal-kapal ikan bertonase besar.
Disamping upaya mengajukan tambahan bantuan kapal ikan dari pemerintah pusat, serta mendorong kesiapan nelayan lokal agar mampu dalam pengelolaan kapal ikan bertonase besar.
"Mampu dalam hal sumber daya manusia melalui pembentukan kelompok nelayan maupun kemampuan permodalan," ujarnya.
Pembentukan kelompok-kelompok nelayan terus didorong, sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi perikanan melalui perluasan zona tangkapan ikan didukung penguatan sarana prasarana penunjang, diantaranya bantuan kapal dan alat tangkap perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Zona tangkapan ikan di Gorontalo Utara masih sangat luas, namun sarana prasarana pendukung tidak memadai sebab kapal ikan bertonase besar belum melebihi 30 unit," ujar Legislator DPRD Gorontalo Utara, Dedy Dunggio, Selasa, di Gorontalo.
DPRD berharap, pemerintah daerah meningkatkan komunikasinya dengan pemerintah pusat khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, untuk mendapatkan bantuan kapal penangkap ikan bertonase besar.
Termasuk dukungan untuk membangun pabrik pembuatan kapal, mengingat sangat potensial didirikan di daerah ini.
Contohnya kata Dedy, nelayan-nelayan di Desa Pasalae Kecamatan Gentuma Raya, yang berhasil membuat kapal sendiri mendapatkan bantuan dari pihak perbankan.
Bahkan bahan bakunya, ada yang menggunakan fiber dengan mesin 32 Gross Ton (GT), saat ini sudah beroperasi dan menjadi kapal pemasok ikan segar khususnya di Pelabuhan Gentuma.
Biaya pembuatan kapal memang tidak sedikit kata Dedy, mencapai kisaran Rp1,1 miliar-Rp1,4 miliar, maka dituntut inovasi pemerintah daerah untuk mendukung potensi tersebut, agar nelayan dapat lebih menjangkau potensi perikanan tangkap yang lebih luas lagi.
Kepala Bidang Budidaya dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara, Amanda Sunge mengakui, pihaknya terus memberikan pendampingan kepada nelayan dalam hal pengelolaan kapal-kapal ikan bertonase besar.
Disamping upaya mengajukan tambahan bantuan kapal ikan dari pemerintah pusat, serta mendorong kesiapan nelayan lokal agar mampu dalam pengelolaan kapal ikan bertonase besar.
"Mampu dalam hal sumber daya manusia melalui pembentukan kelompok nelayan maupun kemampuan permodalan," ujarnya.
Pembentukan kelompok-kelompok nelayan terus didorong, sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi perikanan melalui perluasan zona tangkapan ikan didukung penguatan sarana prasarana penunjang, diantaranya bantuan kapal dan alat tangkap perikanan.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018