Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Kepala BPS Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, Sabtu, mengatakan pada bulan Februari 2018 Kota Gorontalo mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,93 menjadi 126,86, yang menyebabkan deflasi sebesar 0,84 persen.

Deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks di tiga kelompok pengeluaran dan empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar -3,47 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0,23 persen, dan kelompok sandang sebesar -0,01 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,28 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.

Menurutnya laju inflasi tahun kalender sebesar -0,17 persen dan laju inflasi "year on year" (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 2,52 persen.

Inflasi inti Bulan Februari di Kota Gorontalo sebesar -0,20 persen, inflasi yang diatur pemerintah sebesar 0,10 persen, dan inflasi bergejolak sebesar -3,23 persen.

Ia menambahkan, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi atau deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. P

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh BPS.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018