Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mendorong diversifikasi pangan, agar masyarakat mengonsumsi beragam makanan dan tidak terpaku pada satu jenis pangan pokok saja.

"Untuk makan kadang kita mengabaikan gizinya, tetapi yang penting kenyangnya sehingga orang berebut untuk makan beras. Padahal yang benar itu, tidak terlalu kenyang tapi gizinya dapat," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Minggu.

Ia berharap masyarakat tidak hanya mengonsumsi beras setiap hari.

Menurutnya ada beragam pilihan yang bisa diambil misalnya dengan mengkonsumsi jagung, umbi-umbian dan buah.

"Mengkonsumsi pangan yang beragam tidak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga untuk mendukung ketahanan pangan kita Indonesia dan Gorontalo pada khususnya. Jadi kalau harga beras naik maka sebetulnya kita punya banyak pilihan lain seperti mengkonsumsi ubi jalar, singkong, jagung dan sebagainya," jelasnya.

Beragam upaya sejauh ini sudah dilakukan pemerintah di antaranya dengan menggalakkan program "one day no rice" atau program sehari tanpa beras.

Selain itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie awal Maret kemarin sudah mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov yang muslim untuk sebisa mungkin berpuasa sunnah setiap hari Senin dan Kamis.

Himbauan itu terkait konsumsi beras di Gorontalo yang cukup tinggi.

Data Dinas Pangan Provinsi Gorontalo menyebutkan bahwa kebutuhan beras warga Gorontalo sebanyak 127.600 ton per tahun untuk 1,2 Juta penduduk.

"Jika masyarakat dalam satu minggu minimal satu hari tidak makan beras maka bisa menghemat 16.000 ton beras dalam satu tahun," tambahnya.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018