Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Siswa Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP-LB) di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengikuti Ujian Nasional (UN) dengan sistem manual.

"Mereka belum bisa menyesuaikan UN berbasis komputer, makanya masih menjawab soal secara manual, namun materi UN diperoleh langsung dari pusat," ujar Seska Lagona, salah satu tim pengajar yang juga pengelola SLB Gorontalo Utara, Senin, di Gorontalo.

Ia mengatakan, jumlah peserta seluruhnya ada 9 siswa, terdiri dari 4 siswa tuna daksa dan 5 siswa tuna laras.

Namun 3 siswa tuna daksa tidak mengikuti UN di hari pertama ini, tanpa alasan jelas.

Padahal kata Seska, pihaknya sudah menghubungi orang tua siswa, bahkan siswa yang tinggal jauh dari sekolah yang ada di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang itu, dijemput langsung.

Seperti 1 orang siswa dari Desa Tolango Kecamatan Anggrek dan 1 siswa di Desa Dumolodo Kecamatan Gentuma.

Meski sudah dijemput, mereka enggan mengikuti UN yang dimulai pukul 09.30 Wita.

"Kami tidak bisa memaksa mereka yang tidak ikut UN, sebab kondisi siswa tergantung pada kemauan dan suasana hati mereka," ujar Seska.

Ia optimistis, siswa SMP-LB yang mengikuti UN tahun ini, bisa meraih prestasi kelulusan dengan baik, sebab selama ini kegiatan belajar mengajar berlangsung baik.

Bahkan untuk siswa-siswa peraih prestasi di bidang olah raga, tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai jadwal persekolahan yang berlangsung.

Baca juga: 2.126 Siswa SMP Gorontalo Utara Ikuti UNBK
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018