Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Legislator Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Rahmat Lamaji berharap tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak menjelang Ramadhan 1439 Hijriyah.
Legislator Gorontalo Utara dari daerah pemilihan (dapil) Kwandang, Tomilito dan Ponelo Kepulauan itu, Senin di Gorontalo juga berharap, pemerintah daerah meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan Pertamina.
Koordinasi itu termasuk memantau distribusi BBM serta gas elpiji tiga kilo gram oleh para agen penyalur di daerah itu, agar pasokannya aman dan lancar.
"Pemerintah daerah harus menjamin ketersediaan pasokan BBM, termasuk gas elpiji bersubsidi agar tidak mengganggu kebutuhan masyarakat, khususnya rumah tangga sasaran," ujarnya.
DPRD berharap, pemerintah daerah membentuk tim pemantau untuk pasokan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar pasokannya tidak terlambat.
Baca juga: Penanaman 1.000 Mangrove Warnai Karya Bakti TNI-AL
Baca juga: TNI AL Bantu Masyarakat Pesisir Gorontalo Utara
Mengingat jumlah SPBU masih sedikit, ditambah lagi daerah itu berada di sepanjang jalur lintas Sulawesi, maka kebutuhannya pun tidak sekadar untuk pasokan kebutuhan di tingkat lokal.
"Jangan sampai antrian panjang di SPBU terjadi selama Ramadhan 1439 Hijriyah, sebab akan berdampak pada pergerakan perekonomian di daerah," ujarnya.
Begitupun kata Rahmat, pasokan gas elpiji 3 kilo gram, diharapkan lancar dan kuotanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Iapun berharap, pemerintah daerah gencar menyosialisasikan secara intensif penggunaan gas elpiji bersubsidi hanya untuk rumah tangga sasaran.
"Agar ketersediaan stok tidak terganggu dan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar itu," katanya.
Rahmat berharap, persoalan kelangkaan BBM termasuk kebutuhan gas elpiji untuk rumah tangga, tidak terjadi pada Ramadhan 1439 Hijriyah agar tidak mengganggu aktivitas perekonomian daerah, termasuk pertumbuhan ekonomi di sektor riil.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Legislator Gorontalo Utara dari daerah pemilihan (dapil) Kwandang, Tomilito dan Ponelo Kepulauan itu, Senin di Gorontalo juga berharap, pemerintah daerah meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan Pertamina.
Koordinasi itu termasuk memantau distribusi BBM serta gas elpiji tiga kilo gram oleh para agen penyalur di daerah itu, agar pasokannya aman dan lancar.
"Pemerintah daerah harus menjamin ketersediaan pasokan BBM, termasuk gas elpiji bersubsidi agar tidak mengganggu kebutuhan masyarakat, khususnya rumah tangga sasaran," ujarnya.
DPRD berharap, pemerintah daerah membentuk tim pemantau untuk pasokan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar pasokannya tidak terlambat.
Baca juga: Penanaman 1.000 Mangrove Warnai Karya Bakti TNI-AL
Baca juga: TNI AL Bantu Masyarakat Pesisir Gorontalo Utara
Mengingat jumlah SPBU masih sedikit, ditambah lagi daerah itu berada di sepanjang jalur lintas Sulawesi, maka kebutuhannya pun tidak sekadar untuk pasokan kebutuhan di tingkat lokal.
"Jangan sampai antrian panjang di SPBU terjadi selama Ramadhan 1439 Hijriyah, sebab akan berdampak pada pergerakan perekonomian di daerah," ujarnya.
Begitupun kata Rahmat, pasokan gas elpiji 3 kilo gram, diharapkan lancar dan kuotanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Iapun berharap, pemerintah daerah gencar menyosialisasikan secara intensif penggunaan gas elpiji bersubsidi hanya untuk rumah tangga sasaran.
"Agar ketersediaan stok tidak terganggu dan masyarakat tidak mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar itu," katanya.
Rahmat berharap, persoalan kelangkaan BBM termasuk kebutuhan gas elpiji untuk rumah tangga, tidak terjadi pada Ramadhan 1439 Hijriyah agar tidak mengganggu aktivitas perekonomian daerah, termasuk pertumbuhan ekonomi di sektor riil.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018