Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Sebanyak 22 koperasi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, bubar akibat kurangnya tenaga handal, kesadaran anggota terhadap hak dan kewajiban, dan tidak fokus dengan tujuan.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Pedagangan dan UMKM, Basir Noho, mencontohkan kurang fokus tersebut, seperti koperasi produsen yang tidak benar-benar menjadi koperasi produsen.

"Bahkan mereka harus mengandalkan permodalan dari pemerintah. Sehingga tidak ada kemandirian dalam mengelolah kelembahaan. Hal itulah yang menjadikan mereka lemah dan akhirnya bubar," katanya, Kamis.

Ada 135 total koperasi yang teratat di Kabupaten Bone Bolango. Dari total itu, 22 sudah dibubarkan dan masih menyisahkan 113 koperasi.

Dari sisanya itu, Basir mengatakan hanya 86 yang masih aktif.

Maka untuk menguatkan kelembagaan koperasi di daerah itu, Basir Noho melalui dinasnya akan melakukan sejumlah langkah, seperti pelatihan penguatan kapasitas.

Dalam waktu dekat, dinas tersebut akan melakukan pelatihan kepada seluruh koperasi yang masih terdaftar. Tujuannya dijelaskan Basir, agar pengelolah koperasi bisa mandiri dan berkembang.

"Pelatihan nanti akan diarahkan ke pelatihan menyusun Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPB) dan pentingnya seperti apa di dalam koperasi," ujarnya.

Ia menambahkan, penyeragaman penyusunan laporan keuangan dan penguatan kelembagaan koperasi, akan turut dilatih. Sehingga bisa menjadi koperasi yang berkualitas dan sehat.

Jika semua itu tercapai, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mengharapkan agar koperasi bisa menjadi lembaga ekonomi kerakyatan yang mengakar untuk mensejahterakan anggotanya.

"Kami juga mengharapkan agar koperasi bisa menjadi pilar perekonomian daerah dan nasional," tutupnya.

 

Pewarta: -

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018