Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Gorontalo, mencatat ekspor tuna loin dari daerah tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Kepala SKIPM Gorontalo, Hamzah, Jumat (6/7) mengatakan saat ini ekspor tuna loin dari Gorontalo setiap bulannya mencapai 15-20 kali.

"Ada 20 kali segmen pengiriman dan ini masih dalam kategori menggunakan pesawat terbang dengan jumlah yang tidak terlalu banyak tetapi dari segi frekuensi sudah meningkat," jelasnya.

Menurutnya, sebelum tahun 2018 pengiriman dilakukan sebanyak dua kali dalam satu bulan, namun saat ini para perusahaan perikanan sudah bisa melakukan ekspor dengan frekuensi 15-20 kali pengiriman dalam sebulan.

"Jika dari sisi bisnis meningkatnya jumlah permintaan ekspor tersebut karena adanya permintaan dari luar negeri, juga karena semakin tumbuhnya usaha yang tentunya pada bidang perikanan di Provinsi Gorontalo," katanya.

Menurut dia selain tuna, pernah ada gurita juga yang diekspor tapi itu baru contoh saja, ada juga ikan bandeng dan nike.

Sementara itu, salah seorang dari perusahaan perikanan pengguna jasa di Gorontalo, Fatimah Zahra Annas, menjelaskan bahwa ikan tuna mereka dikirimkan ke Singapura, Jepang hingga Malaysia dengan jumlah yang dikirimkan sebanyak 200 kilogram maksimal, dan dalam sebulan mengirimkan sebanyak 2 ton.

"Di Gorontalo komoditi yang paling banyak adalah tuna yang memang kualitasnya lebih bagus serta harga tuna di Gorontalo itu lebih mahal dari pada harga daerah lain," tutupnya.Budi Suyanto
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018