Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo menerima tim dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang melakukan riset tentang pengaruh budaya dan adat terhadap jalannya pemerintahan di daerah itu.

Sekretaris Daerah Pemkab Kabupaten Gorontalo Hadijah Tayeb di Gorontalo, Senin, mengatakan daerah itu salah satu di antara 10 di Indonesia.

"Dalam tatanan pemerintahan itu memang pemerintahan berdiri sendiri, tapi tetap pemerintahan ini dipengaruhi adat," ujarnya.

Pengaruh adat, sebagaimana dalam pelantikan camat atau bupati. Camat belum boleh melakukan aktivitas apabila belum di To`opu atau diterima secara adat oleh pemangku adat walaupun dia sudah dilantik oleh pemerintah yang berwenang.

Perwakilan tim UI, Munawar Holil, mengatakan bahwa tim dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sedang meneliti model kepemimpinan di pemerintahan lokal, khususnya saat ini di Gorontalo.

"Gorontalo itu wilayah baru yang juga bersumber dari Islam dan memiliki budaya yang kuat," katanya.

Ia menjelaskan Gorontalo sebagai wilayah baru dalam otonomi. Pihaknya ingin melihat tentang berbagai kearifan lokal setelah reformasi, apakah diserap dalam sistem atau lembaga pemerintahan sampai tataran atas.

"Penelitian di Gorontalo dilaksanakan selama tiga hari, tetapi kami juga mewawancarai mulai dari akademisi misalnya kemarin dengan Prof. Dr. Nani Tuloli, bagaimana sebagai ahli foklor melihat sumber-sumber foklor tradisi lisan budaya di Gorontalo apakah itu dimanfaatkan pada pemerintahan di Gorontalo ini," katanya

Pihaknya juga melakukan wawancara dengan seorang sejarahwan Gorontalo, Basri Amin, tentang perkembangan sejarah di daerah itu.

"Apakah hal-hal itu dari dulu sampai sekarang memanfaatkan kearifan lokal, karena sampai sekarang selama ini demokrasi kita sebelum reformasi itu lebih memanfaatkan sumber-sumber dari Eropa," katanya.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018