Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Syamsu Qamar memberi apresiasi program penghijauan dilakukan Kejaksaan Tinggi Gorontalo, di kampus baru universitas itu di Kabupaten Bone Bolango, dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa .

"Untuk membangun konstruksi yang benar-benar kondusif dan melakukan proses pembelajaran di kampus, maka gedung bertingkat belum cukup, melainkan ada penghijauan" ujar Rektor, Kamis.

Ia menjelaskan, proses pembelajaran harus ditunjang oleh lingkungan kampus, yang didesain sedemikian rupa agar nyaman untuk seluruh mahasiswa dan staf.

"Hal itu sangat penting, dilihat dari berbagai perguruan tinggi baik luar negeri maupun dalam negeri, lingkungan kampus itu menjadi sesuatu yang benar-benar menakjubkan," ungkapnya.

Oleh sebab itu penghijauan atau penanaman 2.000 bibit pohon yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Gorontalo pada saat ini menjadi sangat penting dan akan menjadi sejarah.

Sementara itu, Kepala Kejati Gorontalo Firdaus Dewilmar menjelaskan penanaman pohon dan biopori tersebut merupakan rangkaian dari hari Bhakti Adhyaksa ke 58 sekaligus juga hari Bhakti Adhyaksa Darmakarini.

"Kami memilih UNG sebagai tempat pelaksanaan penghijauan serta biopori dengan tema `Bersinergi Membangun Negeri tersebut karena pada 1 September nanti akan diresmikan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)," katanya.

Penataan lingkungan tersebut sebenarnya tidak masuk dalam proyek yang diberikan oleh Islamic Developement Bank (IDB), sehingga melalui Kejaksaan Tinggi mengajak Pemerintah Provinsi, serta Kabupaten/Kota untuk mau bersama-sama menata lingkungan di kampus baru UNG.

"Kami juga mengajak Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) yang nantinya akan menilai apakah penghijauan, penataan, serta pengamanan air baku tanah yang akan kita lakukan sukses atau tidak," ujar dia.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan fokus pada penghijauan untuk menata lingkungan agar baik, asri serta memiliki udara yang bagus, sehingga kemudian air baku tanah melalui program biopori tersebut dapat terlaksana dan dapat diperkenalkan kepada masyarakat untuk menjadi gaya hidup.

"Ada 2.000 bibit pohon yang kita tanam, dan semuanya merupakan pohon-pohon yang betul-betul strategis untuk membuat udara menjadi bagus serta air bisa terserap dengan baik melalui sistem biopori tersebut," tutupnya.

Pewarta: Siti Hardianti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018