Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Warga Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap bahan bakar gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg, tidak langka jelang hari raya Idul Adha 1439 hijriah.
"Jangan sampai kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi saat hari raya Idul Adha, sebab pasti sangat diperlukan masyarakat," ujar Yatin, salah satu warga Kecamatan Kwandang, Kamis.
Ia berharap, pemerintah daerah memperketat distribusi gas elpiji oleh pihak agen ke seluruh pangkalan.
Serta mengawasi penjualan agar tepat sasaran.?
"Biasanya warga berebutan membeli gas saat pihak agen menurunkannya di pangkalan, akibatnya banyak rumah tangga sasaran tidak mendapatkan jatah," ujarnya.
Maka pengawasan di tingkat pangkalan pun perlu dilakukan saat penyaluran.
Nurdin Humolungo, pengelola pangkalan gas elpiji di Kecamatan Tomilito, mengaku bersikap tertib dalam melayani pembelian.
"Pembeli harus mengisi buku pembelian agar bisa dipantau apakah termasuk rumah tangga sasaran atau tidak. Selain itu, kami hanya melayani pembelian bagi warga di sekitar pangkalan," ujarnya.
Ia pun tidak melayani pembeli yang tidak membawa tabung kosong, apalagi berebutan saat penyaluran sementara dilakukan.
"sering kali warga berebutan mengakibatkan gas cepat habis saat itu juga," ujar Nurdin.
Sementara itu, Kasubbag Perekonomian, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Dumran Ahmad, mengatakan, pemerintah daerah sudah membentuk tim pengawasan penyaluran gas elpiji bersubsidi.
Pengawasan kata ia, terus dioptimalkan di seluruh pangkalan di 11 kecamatan.
Jika ada pangkalan yang melayani pembelian bukan kepada warga sasaran ataupun menjual gas elpiji bersubsidi di atas harga eceran tertinggi (HET), maka langsung diberi sanksi tegas.
Upaya itu untuk menepis keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji bersubsidi.
Pihaknya, kata Dumran, juga sementara memperjuangkan penambahan kuota penerima gas elpiji bersubsidi di 11 kecamatan agar sesuai data riil jumlah keluarga miskin di daerah itu.
Ia optimistis, berbagai upaya terkait penyaluran gas elpiji bersubsidi tepat sasaran akan terwujud melalui komitmen bersama, baik dari pemerintah daerah, pihak agen, pangkalan dan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Jangan sampai kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi saat hari raya Idul Adha, sebab pasti sangat diperlukan masyarakat," ujar Yatin, salah satu warga Kecamatan Kwandang, Kamis.
Ia berharap, pemerintah daerah memperketat distribusi gas elpiji oleh pihak agen ke seluruh pangkalan.
Serta mengawasi penjualan agar tepat sasaran.?
"Biasanya warga berebutan membeli gas saat pihak agen menurunkannya di pangkalan, akibatnya banyak rumah tangga sasaran tidak mendapatkan jatah," ujarnya.
Maka pengawasan di tingkat pangkalan pun perlu dilakukan saat penyaluran.
Nurdin Humolungo, pengelola pangkalan gas elpiji di Kecamatan Tomilito, mengaku bersikap tertib dalam melayani pembelian.
"Pembeli harus mengisi buku pembelian agar bisa dipantau apakah termasuk rumah tangga sasaran atau tidak. Selain itu, kami hanya melayani pembelian bagi warga di sekitar pangkalan," ujarnya.
Ia pun tidak melayani pembeli yang tidak membawa tabung kosong, apalagi berebutan saat penyaluran sementara dilakukan.
"sering kali warga berebutan mengakibatkan gas cepat habis saat itu juga," ujar Nurdin.
Sementara itu, Kasubbag Perekonomian, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Dumran Ahmad, mengatakan, pemerintah daerah sudah membentuk tim pengawasan penyaluran gas elpiji bersubsidi.
Pengawasan kata ia, terus dioptimalkan di seluruh pangkalan di 11 kecamatan.
Jika ada pangkalan yang melayani pembelian bukan kepada warga sasaran ataupun menjual gas elpiji bersubsidi di atas harga eceran tertinggi (HET), maka langsung diberi sanksi tegas.
Upaya itu untuk menepis keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji bersubsidi.
Pihaknya, kata Dumran, juga sementara memperjuangkan penambahan kuota penerima gas elpiji bersubsidi di 11 kecamatan agar sesuai data riil jumlah keluarga miskin di daerah itu.
Ia optimistis, berbagai upaya terkait penyaluran gas elpiji bersubsidi tepat sasaran akan terwujud melalui komitmen bersama, baik dari pemerintah daerah, pihak agen, pangkalan dan masyarakat.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018