Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, melalui Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) setempat terus berupaya meningkatkan infrastruktur sekolah di wilayah perbatasan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Diknas Gorontalo Utara, Irwan Usman, di Gorontalo, Kamis, mengatakan, salah satu alasan pemkab terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan, di antaranya karena potret pendidikan akan mudah terlihat.
Secara fisik bangunan, kata dia, sekolah-sekolah di wilayah perbatasan seperti halnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Atinggola di Kecamatan Atinggola yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara, akan lebih cepat terlihat.
SMP itu, kata Irwan, menjadi sekolah pertama yang akan terlihat saat orang dari luar Gorontalo memasuki wilayah ini dari bagian timur.
Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Atinggola direncanakan mampu mewakili sekolah-sekolah di wilayah itu, sebagai fasilitas pendidikan yang mampu menjadi rujukan dari sekolah model lainnya, karena dari segi kualitas sangat mumpuni.
Didukung program-program inovatif sekolah dalam menerapkan kurikulum, peningkatan kualitas sumber daya guru secara intensif, serta mampu memotivasi penataan lingkungan sekolah bagi sekolah pengimbasan lainnya.
Hal itu diungkap Irwan pada Workshop Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKA/RKAS) Program Sekolah Rujukan di SMP Negeri 1 Atinggola.
Diakuinya, tidak mudah melahirkan SMP rujukan mengingat verifikasinya cukup ketat apalagi banyak sekolah bersaing bisa menjadi Sekolah Rujukan.
Namun SMP Negeri 1 Atinggola dipilih, tidak hanya diharapkan menjadi potret pendidikan daerah ini khususnya di wilayah perbatasan bagian timur, namun sekolah itu mampu menjadi komunitas pendidikan yang kondusif.
Ia berharap, sebagai miniatur pelaksanaan pendidikan di daerah itu, SMP Negeri 1 Atinggola mampu menularkan keberhasilan program inovasi pendidikan yang diterapkan untuk sekolah-sekolah lainnya.
"Ingat, sekolah rujukan tidak boleh stagnan maka diharapkan perencanaannya disusun dengan baik, untuk mendukung implementasi program-program inovatif serta mampu menjaga keterbukaan terhadap publik," ujarnya dihadapan para guru peserta workshop.
Ia pun meminta agar penyusunan RKS/RKAS sekolah agar disesuaikan dengan konsep pengembangan Sekolah Rujukan.
Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang mampu menciptakan sumber daya manusia berprestasi dan berdaya saing tinggi, yang lahir dari dunia pendidikan di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Diknas Gorontalo Utara, Irwan Usman, di Gorontalo, Kamis, mengatakan, salah satu alasan pemkab terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan, di antaranya karena potret pendidikan akan mudah terlihat.
Secara fisik bangunan, kata dia, sekolah-sekolah di wilayah perbatasan seperti halnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Atinggola di Kecamatan Atinggola yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Utara, akan lebih cepat terlihat.
SMP itu, kata Irwan, menjadi sekolah pertama yang akan terlihat saat orang dari luar Gorontalo memasuki wilayah ini dari bagian timur.
Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Atinggola direncanakan mampu mewakili sekolah-sekolah di wilayah itu, sebagai fasilitas pendidikan yang mampu menjadi rujukan dari sekolah model lainnya, karena dari segi kualitas sangat mumpuni.
Didukung program-program inovatif sekolah dalam menerapkan kurikulum, peningkatan kualitas sumber daya guru secara intensif, serta mampu memotivasi penataan lingkungan sekolah bagi sekolah pengimbasan lainnya.
Hal itu diungkap Irwan pada Workshop Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKA/RKAS) Program Sekolah Rujukan di SMP Negeri 1 Atinggola.
Diakuinya, tidak mudah melahirkan SMP rujukan mengingat verifikasinya cukup ketat apalagi banyak sekolah bersaing bisa menjadi Sekolah Rujukan.
Namun SMP Negeri 1 Atinggola dipilih, tidak hanya diharapkan menjadi potret pendidikan daerah ini khususnya di wilayah perbatasan bagian timur, namun sekolah itu mampu menjadi komunitas pendidikan yang kondusif.
Ia berharap, sebagai miniatur pelaksanaan pendidikan di daerah itu, SMP Negeri 1 Atinggola mampu menularkan keberhasilan program inovasi pendidikan yang diterapkan untuk sekolah-sekolah lainnya.
"Ingat, sekolah rujukan tidak boleh stagnan maka diharapkan perencanaannya disusun dengan baik, untuk mendukung implementasi program-program inovatif serta mampu menjaga keterbukaan terhadap publik," ujarnya dihadapan para guru peserta workshop.
Ia pun meminta agar penyusunan RKS/RKAS sekolah agar disesuaikan dengan konsep pengembangan Sekolah Rujukan.
Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang mampu menciptakan sumber daya manusia berprestasi dan berdaya saing tinggi, yang lahir dari dunia pendidikan di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018