Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Lokasi dan jalur evakuasi perlu dimasukkan dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Hal itu diungkap Penasehat Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten, Risan Demanto, di Gorontalo, Kamis, pada kegiatan fokus diskusi grup peninjauan kembali RTRW Kabupaten, yang digelar Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Gorontalo Utara bersama Pemerintah Kecamatan Sumalata Timur.
Risan mengatakan, belajar dari pengalaman bencana di Sulawesi Tengah, mitigasi kebencanaan perlu tersosialisasikan dengan baik pada masyarakat.
Apalagi jika tidak ada lokasi sebagai kawasan evakuasi dan jalur evakuasi yang perlu ada di daerah rawan bencana.
"Kita ada di wilayah rawan bencana, maka RTRW wajib memfasilitasi lokasi evakuasi dan jalur-jalurnya, sebagai bentuk kesiapan dini menghadapi bencana yang potensial terjadi kapan saja," ujar Risan.
Lokasi evakuasi dan jalur-jalurnya, perlu ada di 11 kecamatan dan perlu sedini mungkin tersosialisasi dengan mudah kepada masyarakat.
Mantan anggota DPRD Kabupaten periode 2009-2014 itu, mengatakan, jika dua hal penting itu masuk dalam RTRW Kabupaten, maka secara keroyokan seluruh instansi terkait atau seluruh pemangku kepentingan, akan menjadikannya sebagai kawasan prioritas yang perlu disiapkan dari berbagai segi.
"Mitigasi kebencanaan sangat penting, khususnya kesiapan lokasi evakuasi dan jalur-jalurnya, agar bisa meminimalisir korban dan memudahkan penanganan pascabencana," ujarnya.
Risan pun berharap, pemerintah daerah dapat menyiapkan lokasi khusus pembangunan tower telekomunikasi yang memuat perangkat khusus, mengantisipasi putusnya jaringan telekomunikasi komersil yang potensial putus atau mati total saat bencana alam terjadi.
Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Jepang pun jaringan telekomunikasi mati total saat bencana besar terjadi.
Maka pemerintah perlu memperhatikan alat komunikasi sejenis perangkat radio khusus yang dapat digunakan saat bencana terjadi.
Pemerintah daerah pun perlu menyiapkan kawasan khusus untuk pembangunan tower yang bisa beroperasi saat bencana terjadi.
"Meski bencana sangat tidak diharapkan namun perencanaan yang kuat menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi, perlu diantisipasi sedini mungkin," ujar Risan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Hal itu diungkap Penasehat Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten, Risan Demanto, di Gorontalo, Kamis, pada kegiatan fokus diskusi grup peninjauan kembali RTRW Kabupaten, yang digelar Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Gorontalo Utara bersama Pemerintah Kecamatan Sumalata Timur.
Risan mengatakan, belajar dari pengalaman bencana di Sulawesi Tengah, mitigasi kebencanaan perlu tersosialisasikan dengan baik pada masyarakat.
Apalagi jika tidak ada lokasi sebagai kawasan evakuasi dan jalur evakuasi yang perlu ada di daerah rawan bencana.
"Kita ada di wilayah rawan bencana, maka RTRW wajib memfasilitasi lokasi evakuasi dan jalur-jalurnya, sebagai bentuk kesiapan dini menghadapi bencana yang potensial terjadi kapan saja," ujar Risan.
Lokasi evakuasi dan jalur-jalurnya, perlu ada di 11 kecamatan dan perlu sedini mungkin tersosialisasi dengan mudah kepada masyarakat.
Mantan anggota DPRD Kabupaten periode 2009-2014 itu, mengatakan, jika dua hal penting itu masuk dalam RTRW Kabupaten, maka secara keroyokan seluruh instansi terkait atau seluruh pemangku kepentingan, akan menjadikannya sebagai kawasan prioritas yang perlu disiapkan dari berbagai segi.
"Mitigasi kebencanaan sangat penting, khususnya kesiapan lokasi evakuasi dan jalur-jalurnya, agar bisa meminimalisir korban dan memudahkan penanganan pascabencana," ujarnya.
Risan pun berharap, pemerintah daerah dapat menyiapkan lokasi khusus pembangunan tower telekomunikasi yang memuat perangkat khusus, mengantisipasi putusnya jaringan telekomunikasi komersil yang potensial putus atau mati total saat bencana alam terjadi.
Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Jepang pun jaringan telekomunikasi mati total saat bencana besar terjadi.
Maka pemerintah perlu memperhatikan alat komunikasi sejenis perangkat radio khusus yang dapat digunakan saat bencana terjadi.
Pemerintah daerah pun perlu menyiapkan kawasan khusus untuk pembangunan tower yang bisa beroperasi saat bencana terjadi.
"Meski bencana sangat tidak diharapkan namun perencanaan yang kuat menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi, perlu diantisipasi sedini mungkin," ujar Risan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018