Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara menjamin harga beras di daerah itu tetap stabil, yakni di kisaran Rp6.000-Rp7.000 per liter, sesuai jenisnya.

Wakil bupati (Wabup) setempat, Roni Imran, Sabtu, mengatakan, meski produksi beras di daerah ini akan sedikit berkurang akibat puluhan hektare areal persawahan basah di wilayah Kecamatan Kwandang tidak berproduksi karena pembangunan tanggul irigasi.

"Namun pemkab menjamin produksi padi yang terus meningkat di kecamatan lainnya, mampu menekan kenaikan harga beras," wjar Wabup.

Apalagi pemkab terus mengoptimalkan intervensi kebutuhan beras bagi warga miskin melalui penyaluran beras raskin gratis di seluruh kecamatan.

Sehingga kenaikkan harga beras dimungkinkan tidak akan terjadi, seiring upaya peningkatan produksi padi melalui program bantuan langsung kepada petani untuk mendorong produktivitas.

Pemkab akan berkoordinasi dengan pihak Bulog, untuk mengantisipasi kenaikan harga beras pada bulan Ramadhan nanti.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian setempat, Idris Labantu, mengatakan, selama dua kali musim tanam beberapa wilayah produsen beras di Kecamatan Kwandang, seperti Desa Bulalo dan Cisadane, tidak akan melakukan penanaman akibat tanggul irigasi di Desa Posso akan diperbaiki.

Namun pihaknya optimistis kenaikan harga beras tidak akan terjadi mengingat upaya peningkatan produksi areal persawahan terus digenjot.

"Produksi beras di daerah ini cukup terjaga untuk kebutuhan konsumsi lokal maupun pasokan keluar daerah, sehingga dipastikan aman hingga Desember 2014, apalagi di wilayah Kecamatan Biawu dan Tolinggula produksi padi sawah telah mampu mencapai 9 ton per hektare," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014