Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan.

"Biasanya harga bawang merah berada di kisaran Rp25 ribu/kg, kini naik menjadi Rp30 ribu/kg, dipicu kenaikan harga modal yang naik di kisaran Rp19 ribu/kg," ujar Novald, salah satu pedagang rempah-rempah di pasar Molingkapoto, Kwandang, Rabu.

Ia mengatakan, setiap pekan membeli sebanyak 20 karung bawang merah, isi 40 kg namun berat bersihnya hanya mencapai 37 kg.

Permintaan bawang merah di wilayah itu kata ia, tergolong tinggi sebab setiap pekan rata-rata pedagang harus menyiapkan stok sebanyak 20 karung.

Sayangnya kata ia, belum ada petani lokal yang mampu memenuhi permintaan pasar, sebab rata-rata diambil dari wilayah Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kendala utama yang dihadapi, adalah permintaan bawang merah cukup bersaing dengan daerah lain, diantaranya permintaan pasar dari Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

"Hal itu cukup memicu kenaikan harga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Gorontalo Utara, Wilson Hadju mengatakan, stok komoditas rempah-rempah di daerah itu, tergolong stabil.

Meski harganya fluktuatif, bahkan pekan ini mengalami kenaikan namun tidak mempengaruhi daya beli, sebab stok tetap tersedia dan kenaikannya tergolong normal.

Pihaknya terus memantau pergerakan harga komoditas pangan dan stok yang beredar di 17 pasar tradisional di daerah itu.Budi Suyanto

 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018