Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Unjuk rasa mahasiswa Universitas Gorontalo (UG) di Limboto, Kabupaten Gorontalo, ricuh, Senin.

Ratusan mahasiswa yang akan mengikuti dengar pendapat oleh Komisi I DPRD setempat, dihadang puluhan preman bersenjata tajam, seperti pisau dan parang.

Andri Bone, presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UG, mengatakan, rencananya mahasiswa akan menghadiri dengar pendapat yang di gelar DPRD, namun saat berjalan kaki dari kampus kuning itu, tiba-tiba puluhan preman melempari mereka dengan batu di bilangan jalan utama Limboto sekitar pukul 10.00 wita.

Aksi brutal yang dilakukan para preman itu, sempat melukai beberapa mahasiswa mengakibatkan luka ringan di bagian kepala. "Saya sendiri hampir terkena tikaman parang," Ujar Andri yang mengaku sempat diselamatkan salah seorang rekan mahasiswanya.

Menurut Andri, tindakan premanisme yang dilakukan para oknum tidak bertanggungjawab itu, menyulut emosi mahasiswa yang langsung memenuhi jalan utama, bahkan beberapa diantaranya sempat masuk di kantor pemerintahan daerah setempat yang mengejar pelaku pelemparan.

"Kami ingin pemerintah daerah proaktif dan berlaku bijaksana, jangan sampai ada upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadang aksi mahasiswa yang mempertanyakan sikap pemerintah kecamatan Tolangohula," Ungkap Andri.

Ratusan mahasiswa dari fakultas Kesehatan Masyarakat menuntut sikap camat Tolangohula yang menolak kegiatan bakti sosial (baksos) tahunan yang diselenggarakan UG.

Sikap camat tersebut sangat merugikan pihak mahasiswa kata Andri, yang telah memenuhi prosedur perizinan dari pemerintah daerah untuk melakukan baksos.

Selain menuntut rekomendasi pencopotan camat yang dinilai tidak profesional tersebut, BEM UG juga meminta pihak DPRD untuk mengusut aksi premanisme yang hampir menelan korban jiwa itu.

Pewarta: Oleh Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013