Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami peningkatan dalam kurun waktu sepekan ini, menyebabkan pihak Puskesmas Kwandang, bergerak melakukan pengasapan (fogging) dan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Sebelum melakukan fogging, kami mengimbau masyarakat untuk membersihkan lingkungan, agar seluruh tempat atau wadah tempat bersarangnya jentik nyamuk bisa dimusnahkan," ujar Kepala Puskesmas Kwandang, Yuliana Misar di Gorontalo, Sabtu.
Lokasi fogging, sebutnya diantaranya di Desa Posso, mengingat ada 5 kasus DBD di wilayah itu.
Prioritas utama, lanjutnya adalah melakukan PSN dan gerakan 3M plus, yaitu menguras, menutup, mengubur dan memantau seluruh wadah air yang berpotensi menjadi tempat nyamuk aedes berkembang biak.
Pihaknya pun mengimbau agar di setiap rumah, ada anggota keluarga yang bertugas menjadi juru pemantau jentik.
Sebab acapkali wadah air seperti dispenser atau tempat air minum bahkan bagian belakang kulkas, bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes.
Awal 2019 ini atau dalam kurun waktu sepekan ini, tambah Yuliana, ada 12 kasus DBD di Kecamatan Kwandang, yaitu 5 kasus di Desa Posso, 4 kasus di Desa Titidu, 2 kasus di Desa Boalemo, serta 1 kasus di Desa Cisadane.
"Angka ini potensial bergerak meningkat, maka Puskesmas Kwandang mengintensifkan penyuluhan PSN dan gerakan 3M plus di 7 desa wilayah pelayanannya agar mampu mengantisipasi penyebaran DBD," ujarnya.
Pihaknya berharap, seluruh masyarakat menyeriusi penyakit yang disebabkan oleh virus dengue itu yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Maka kebersihan lingkungan harus benar-benar diperhatikan, diantaranya menggelar kerja bakti minimal seminggu sekali maupun membersihkan lingkungan rumah setiap hari.
Yuliana mengaku, permintaan fogging akan dipenuhi Puskesmas Kwandang, dengan syarat masyarakat wajib membersihkan lingkungannya sebab pengasapan tanpa pemberantasan sarang nyamuk tidak akan efektif.
"Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa fogging tidak mematikan jentik, maka membersihkan lingkungan khususnya wadah air bersih tempat nyamuk berkembang biak perlu dilakukan semaksimal mungkin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Sebelum melakukan fogging, kami mengimbau masyarakat untuk membersihkan lingkungan, agar seluruh tempat atau wadah tempat bersarangnya jentik nyamuk bisa dimusnahkan," ujar Kepala Puskesmas Kwandang, Yuliana Misar di Gorontalo, Sabtu.
Lokasi fogging, sebutnya diantaranya di Desa Posso, mengingat ada 5 kasus DBD di wilayah itu.
Prioritas utama, lanjutnya adalah melakukan PSN dan gerakan 3M plus, yaitu menguras, menutup, mengubur dan memantau seluruh wadah air yang berpotensi menjadi tempat nyamuk aedes berkembang biak.
Pihaknya pun mengimbau agar di setiap rumah, ada anggota keluarga yang bertugas menjadi juru pemantau jentik.
Sebab acapkali wadah air seperti dispenser atau tempat air minum bahkan bagian belakang kulkas, bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes.
Awal 2019 ini atau dalam kurun waktu sepekan ini, tambah Yuliana, ada 12 kasus DBD di Kecamatan Kwandang, yaitu 5 kasus di Desa Posso, 4 kasus di Desa Titidu, 2 kasus di Desa Boalemo, serta 1 kasus di Desa Cisadane.
"Angka ini potensial bergerak meningkat, maka Puskesmas Kwandang mengintensifkan penyuluhan PSN dan gerakan 3M plus di 7 desa wilayah pelayanannya agar mampu mengantisipasi penyebaran DBD," ujarnya.
Pihaknya berharap, seluruh masyarakat menyeriusi penyakit yang disebabkan oleh virus dengue itu yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Maka kebersihan lingkungan harus benar-benar diperhatikan, diantaranya menggelar kerja bakti minimal seminggu sekali maupun membersihkan lingkungan rumah setiap hari.
Yuliana mengaku, permintaan fogging akan dipenuhi Puskesmas Kwandang, dengan syarat masyarakat wajib membersihkan lingkungannya sebab pengasapan tanpa pemberantasan sarang nyamuk tidak akan efektif.
"Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa fogging tidak mematikan jentik, maka membersihkan lingkungan khususnya wadah air bersih tempat nyamuk berkembang biak perlu dilakukan semaksimal mungkin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019