Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mulai mendeteksi titik-titik rawan gangguan jaringan internet untuk kesiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), melalui simulasi di sekolah-sekolah penyelenggara.

"Total ada 28 sekolah penyelenggara yang akan menggelar UNBK tingkat SMP di daerah ini," ujar Irwan Usman, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Diknas Gorontalo Utara, Kamis.

Ia menyebut, jumlah sekolah itu naik dari tahun ajaran 2017/2018 yang hanya dilaksanakan di 20 sekolah penyelenggara.

Tahun ini atau tahun ajaran 2018/2019 kata Irwan, sekolah penyelenggara UNBK tingkat SMP mencapai 100 persen. Artinya, kesiapan seluruh perangkat komputer dan server semakin ditingkatkan, termasuk kesiapan jaringan internetnya.

Ia mengungkapkan, telah dilakukan simulasi di beberapa sekolah, seperti di Kecamatan Atinggola, Gentuma, Tomilito dan Kwandang.

Simulasi juga difokuskan di sekolah-sekolah yang tergolong rawan gangguan jaringan internet, seperti di SMP Negeri 2 Atinggola di Desa Ilomata, yang berada di area sulit dijangkau jaringan internet.

"Simulasi itu sangat penting, agar secepatnya mendeteksi dan mencari tahu, perangkat apa yang tepat digunakan untuk mengantisipasi gangguan-gangguan jaringan yang potensial terjadi saat hari pelaksanaan UNBK," katanya.

Simulasi tersebut kata Irwan, tidak hanya difokuskan pada ancaman gangguan internet, namun kesiapan para proktor atau operator yaitu para guru yang ditunjuk di masing-masing sekolah yang berperan penting dalam pelaksanaan UNBK.

"Kami berupaya mempersiapkan pelaksaannya, sebelum dan saat hari pelaksanaan UNBK, agar berlangsung lancar tanpa hambatan," ujarnya.

Sementara itu, Plh Kepala Diknas Gorontalo Utara, Sofyan Djaidjun memberi dukungan penuh terhadap para proktor atau operator "soft ware" maupun "hard ware" yang akan melaksanakan tugasnya saat penyelenggaraan UNBK.

"Peran mereka sangat penting, mulai dari sebelum hingga setelah pelaksanaan UNBK, sebab mereka tidak hanya dituntut mampu mengoperasikan aplikasi atau perangkat yang akan digunakan, namun harus bisa memastikan kesiapan seluruh perangkat yang akan digunakan agar telah sinkron ke pusat, minimal satu hari sebelum pelaksanaan UNBK," ujarnya.

Ia berharap, simulasi tersebut menjadi ruang seluas-luasnya bagi seluruh petugas penyelenggara di setiap sekolah, yaitu para guru khususnya para proktor dalam merealisasikan keberhasilan pelaksanaan UNBK tahun ini.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019