Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengimbau warga di wilayah barat kabupaten itu, untuk mewaspadai bencana tanah longsor yang rawan terjadi di musim penghujan ini.

"Beberapa hari ini, curah hujan di wilayah barat tergolong tinggi, menyebabkan beberapa titik rawan longsor, seperti di perbatasan Desa Deme II dan Motihelumo," ujar Kepala BPBD Gorontalo Utara Nurhadi Rahim di Gorontalo, Selasa.

Pihaknya mencatat, kata Nurhadi, sekitar 30 titik rawan longsor di wilayah barat tersebut mulai dari Kecamatan Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biawu hingga Tolinggula, memang didominasi perbukitan berbatu.

Curah hujan tinggi bisa memicu pergerakan tanah atau luncuran tanah dan bebatuan setiap saat, apalagi di area kemiringan yang sengaja dibuka untuk lahan pertanian.

"Kami pun akan berkoordinasi dengan lintas sektor termasuk pemerintah desa dan kecamatan agar intensif mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan areal perbukitan atau kemiringan sebagai lahan pertanian sebab rawan longsor, apalagi tidak ada akses jalan alternatif di wilayah barat," ujarnya.

Ajakan untuk menanam pohon yang berfungsi sebagai penahan air pun perlu intensif dikampanyekan.

Hari ini, kata Nurhadi, pihaknya menerima informasi adanya titik longsor di Desa Kasia, Kecamatan Sumalata Timur yang terjadi sekitar pukul 06.45 Wita.

"BPBD sudah mengirimkan tim ke lokasi untuk memantau kondisinya dan berharap longsor yang terjadi di lintas Sulawesi itu tidak menutup akses transportasi," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019