Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menjadi tuan rumah penyelenggaraan? Festival Jawa Tondano (Jaton) ke-XIV Se Indonesia Timur, di Desa Talumopato, Kecamatan Mootilango.

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo di Gorontalo, Kamis, mengatakan festival itu sudah dua kali dihelat di Kabupaten Gorontalo dan menjadi instrumen serta melestarikan seni islami yang telah menjadi bagian dari budaya bangsa.

Dalam sambutannya, Nelson menegaskan mendukung penuh program-program masyarakat Jaton. Apalagi melalui festival tersebut ada pertunjukan budaya Jaton maupun Gorontalo.

"Ada tarian Gorontalo yang juga ditampilkan. Ini sangat bagus sebagai keanekaragaman budaya Indonesia," ujarnya.

Ia menjelaskan, tentang kebudayaan, termasuk budaya Jaton selalu menjadi perhatian serius dari Pemkab Gorontalo. Bahkan dalam penyelenggaraan pembangunan, budaya adalah salah satu pilar yang dipegang oleh selain pilar ilmu dan agama. ?

"Dengan ilmu, kita ingin percepatan pembangunan dan agama sebagai penuntunya. Agar pembangun berorientasi pada kebaikan. Begitu juga kita harus mengelola budaya kita sebagai identitas bangsa Indonesia," ucap Nelson.

Nelson mengaku jika Pemkab Gorontalo pun telah membangun desa konservasi budaya yang dipusatkan di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru.

Di Desa Talumelito telah dibangun fasilitas penunjang kebudayaan Gorontalo seperti pendopo dan sanggar budaya. Demikian pula dengan Jaton yang berpusat di Roksenogoro, tetapi ikut dibangun pula rumah adat Jaton di Yosonergoro yang menjadi bagian dari galeri budaya Jaton.

"Di Gorontalo itu banyak orang Jawa. Maka tentu harus ada rumah jawa dan berbagai pusat informasi tentang jawa. Begitu juga dengan suku-suku lainnya. Sehingga kebudayaan Indonesia di Gorontalo dapat berkembang," ungkapnya.

Sementara itu, Kabag Kesra Kabupaten Gorontalo Mulyadi Domili menambahkan, pagelaran Festival Jaton dilangsungkan dalam bentuk perlombaan antar kelompok. Dimana kompetisi tersebut diharapkan menjadi perekat hubungan antar kelompok masyarakat sehingga terbentuk suasana sejuk dan damai di bawah kendali ukhuwah islamiah dan insaniah.

Apalagi kata Mulyadi pertunjukan dari seni hadra kini sudah menjadi trend tersendiri dikalangan masyarakat Gorontalo. Fungsi seni hadra tidak sekadar hiburan, tetapi menjadi sarana zikir kepada sang pencipta.

"Iven ini juga kita harapkan menjadi jendela mengintip kekayaan khasanah budaya dan potensi daya tarik wisata secara umum. Termasuk bisa memberikan sumbangsih positif bagi Kabupaten Gorontalo," pungkasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019