Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo menginisiasi akselerasi ekspor produk unggulan dengan mengumpulkan eksportir komoditas pertanian dengan berbagai instansi pemerintah.

Kepala Balai Karantina Gorontalo Indra Dewa di Gorontalo, Senin, mengatakan jika pihaknya mengumpulkan berbagai pihak juga sebagai wujud kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

"Hal ini direalisasikan dalam bentuk pengawalan program Ayo Galakan Ekspor Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang) yang menargetkan munculnya eksportir baru, terutama kalangan milenial," ujarnya.

Selain itu pihaknya melakukan pendampingan terkait Sanitary dan Phytosanitary (SPS) dan teknis tindakan karantina kepada pelaku ekspor yang dilakukan hingga tingkat petani.

"Balai Karantina Gorontalo bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan instansi lain pendukung akselerasi ekspor seperti Bea Cukai, kantor Imigrasi, KSOP untuk bersama mendorong potensi ekspor hasil pertanian Gorontalo," ucap Indra.

Ia menjelaskan, dari data Badan Karantina Pertanian bahwa jumlah ekspor jagung Gorontalo ke seluruh negara selama periode 2018 berjumlah 109,800 ton, sedangkan tahun 2019 ditagetkan berjumlah 150.000 ton.

"Selain tebu ada juga ekspor tebu tetes, bungkil kelapa, kelapa segar, barecore serta kakao. Diharapkan dengan kegiatan ini hambatan yang ada dapat diperoleh solusinya," kata dia, lagi.

Sehingga ekspor produk pertanian dari Gorontalo yang selama ini hanya melalui pintu pengeluaran di daerah lain dapat dilakukan di Gorontalo.

"Dengan terbitnya dokumen-dokumen ekspor dari Gorontalo yang tentunya membutuhkan dukungan dari setiap instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mendorong ekspor produk pertanian sesuai ketentuan dan kewenangan yang dimiliki," pungkasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019