Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wakil bupati (Wabup) Kabupaten Gorontalo Utara, Roni Imran, meresmikan 10 program fisik di Kecamatan Tomilito, yang bersumber dari anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tahun anggaran 2014.
Ia mengaku bangga, dari target realisasi pembangunan fisik dengan anggaran total Rp3 miliar di kecamatan mekaran tersebut, mampu rampung sebelum akhir tahun 2014 padahal pengerjaannya baru dimulai pada bulan April lalu.
"Ini adalah bukti kesungguhan masyarakat dalam mengawal seluruh program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah, meski melalui anggaran PNPM namun bisa dirampungkan secepatnya untuk memenuhi kebutuhan prioritas," ujar Wabup.
Menurut dia, kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada pemerintah daerah telah terbangun dengan baik, sehingga mereka memiliki keinginan yang sama untuk mempercepat pembangunan program fisik yang sangat dibutuhkan.
Seperti tanggul penahan abrasi pantai di Desa Mutiara Laut, bak penampungan air bersih di Desa Milango, jalan tani di Desa Tanjung Karang, gedung TK/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Bulango Raya, saluran irigasi di Desa Bubode.
Termasuk dermaga tambatan perahu di lokasi objek wisata pantai logpan, Desa Molantadu yang akan dimanfaatkan oleh perahu taksi laut antarpulau maupun nelayan di wilayah tersebut.
"Padahal anggarannya hanya sedikit, sebesar Rp357 juta namun bisa merealisasikan dermaga tersebut sesuai harapan rakyat," ujar Wabup.
Sekitar dua ribu masyarakat yang memenuhi lokasi objek wisata ini saat dermaga tambatan perahu diresmikan kata Wabup, menandakan dukungan yang nyata terhadap pembangunan di daerah ini apalagi kehadiran infrastruktur tersebut turut menghidupkan beragam aktivitas perekonomian.
Diantaranya, menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) yang banyak menjual air mineral, minuman ringan maupun beragam jajanan ringan.
Wabup berharap, seluruh infrastruktur publik tersebut mampu dikelola dengan baik, agar dimanfaatkan lama oleh masyarakat.
Termasuk membentuk tim pengelola swadaya di desa masing-masing, khususnya dalam pemanfaatan jaringan air bersih yang telah dilengkapi dengan bak penampungan air agar jika terjadi kerusakan bisa ditanggulangi masyarakat dengan cepat, tanpa menunggu bantuan anggaran dari pemerintah pusat maupun daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Ia mengaku bangga, dari target realisasi pembangunan fisik dengan anggaran total Rp3 miliar di kecamatan mekaran tersebut, mampu rampung sebelum akhir tahun 2014 padahal pengerjaannya baru dimulai pada bulan April lalu.
"Ini adalah bukti kesungguhan masyarakat dalam mengawal seluruh program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah, meski melalui anggaran PNPM namun bisa dirampungkan secepatnya untuk memenuhi kebutuhan prioritas," ujar Wabup.
Menurut dia, kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada pemerintah daerah telah terbangun dengan baik, sehingga mereka memiliki keinginan yang sama untuk mempercepat pembangunan program fisik yang sangat dibutuhkan.
Seperti tanggul penahan abrasi pantai di Desa Mutiara Laut, bak penampungan air bersih di Desa Milango, jalan tani di Desa Tanjung Karang, gedung TK/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Bulango Raya, saluran irigasi di Desa Bubode.
Termasuk dermaga tambatan perahu di lokasi objek wisata pantai logpan, Desa Molantadu yang akan dimanfaatkan oleh perahu taksi laut antarpulau maupun nelayan di wilayah tersebut.
"Padahal anggarannya hanya sedikit, sebesar Rp357 juta namun bisa merealisasikan dermaga tersebut sesuai harapan rakyat," ujar Wabup.
Sekitar dua ribu masyarakat yang memenuhi lokasi objek wisata ini saat dermaga tambatan perahu diresmikan kata Wabup, menandakan dukungan yang nyata terhadap pembangunan di daerah ini apalagi kehadiran infrastruktur tersebut turut menghidupkan beragam aktivitas perekonomian.
Diantaranya, menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) yang banyak menjual air mineral, minuman ringan maupun beragam jajanan ringan.
Wabup berharap, seluruh infrastruktur publik tersebut mampu dikelola dengan baik, agar dimanfaatkan lama oleh masyarakat.
Termasuk membentuk tim pengelola swadaya di desa masing-masing, khususnya dalam pemanfaatan jaringan air bersih yang telah dilengkapi dengan bak penampungan air agar jika terjadi kerusakan bisa ditanggulangi masyarakat dengan cepat, tanpa menunggu bantuan anggaran dari pemerintah pusat maupun daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014