Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Twitter mengumumkan peluncurkan fitur Iklan Video (Promoted Video) kepada para pengiklan dengan skema cost per view (CPV), demikian dikutip dari techcrunch.com.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Twitter mengumumkan pagi ini, akan pengujian beta atas fitur Iklan Video (Promoted Video),
yang ditujukan kepada produk-produk yang ingin mengunduh dan
mendistribusikan video mereka di jaringan Twitter. Fitur terbaru itu
dikembangkan seiring program Twitter Amplify, yang sebelumnya telah
diluncurkan pihak Twitter sepanjang pengumuman pendapatan.
CFO Twitter, Anthony Noto, menyebut produk berikutnya sebagai sesuatu yang membolehkan pengisi konten untuk memasukkan (upload), membagi, dan "memantau keefektivan penyebaran konten video mereka di Twitter".
Cost per view
(CPV) berguna bagi pengiklan karena hanya akan dikenakan biaya saat
seorang pengguna menonton video tersebut. Pengiklan juga dapat melihat
efektivitas iklannya, karena pihak Twitter telah menyediakan alat
penganalisis (analytics) yang menyediakan informasi seberapa banyak penonton yang melihat dengan sendiri atau berdasarkan iklan.
Sebelum meluncurkan iklan video, Twitter sudah terlebih dahulu mengujinya melalui program Twitter Video Card pada awal tahun 2014. Twitter menemukan bahwa tweet yang dilengkapi video mampu menarik lebih banyak perhatian.
Pada masa beta, iklan video Twitter saat ini baru tersedia untuk penerbit konten atau pengguna yang terverifikasi. (*)
Penerjemah : Intan Umbari P
Sebelum meluncurkan iklan video, Twitter sudah terlebih dahulu mengujinya melalui program Twitter Video Card pada awal tahun 2014. Twitter menemukan bahwa tweet yang dilengkapi video mampu menarik lebih banyak perhatian.
Pada masa beta, iklan video Twitter saat ini baru tersedia untuk penerbit konten atau pengguna yang terverifikasi. (*)
Penerjemah : Intan Umbari P
Penerjemah: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014