Kepolisian Daerah (Polda)  Gorontalo menggelar simulasi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) menjelang Pemilu 17 April 2019.

Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmad Fudail di Gorontalo, Jumat, mengatakan sebanyak 2.673 personel akan diturunkan untuk menjaga TPS.

"Kita harus memberikan pemahaman kepada anggota di lapangan yaitu apa yang harus dilakukan pada saat ada masyarakat yang protes, berkaitan dengan masalah pemindahan tempat pemilihan, kemudian mereka yang setelah jam satu baru mendaftar," ujarnya.

Ia menjelaskan jika melalui simulasi tersebut berbagai antisipasi keadaan dapat dilakukan, sedangkan untuk pengamanan sendiri akan dilakukan hingga H+2 Pemilu 2019.

"Kita juga sudah mengatur kekuatan, baik TNI dan juga Polri di beberapa tempat yang rawan, kita akan menempatkan satu polisi untuk satu TPS rawan dan satu polisi untuk dua hingga tiga TPS yang tidak rawan," ungkap Kapolda.

Tapi sejauh ini, menurut dia, daerah Gorontalo masih dalam kondisi yang aman dan kondusif, karena pihaknya sudah melihat dari pengalaman sebelumnya saat Pemilihan Gubernur dan Pemilihan Wali Kota.

"Kita sifatnya humanis dulu, dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama masa pemilihan berlangsung," kata dia.

Kapolda mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bisa hadir di TPS pada hari pemilihan, gunakan hak pilih sebaik-baiknya dan masyarakat tidak perlu takut untuk datang karena TNI dan Polri beserta tokoh-tokoh masyarakat sudah menjamin keamanan bagi seluruh pemilih.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019