Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap agar pemerintah daerah (pemda) segera menggelar operasi pasar.

"Operasi pasar dalam bentuk bazar murah pun diharapkan tidak terfokus pada bahan pokok seperti beras, gula dan minyak kelapa, namun ikut menjangkau komoditas rempah-rempah yang harganya naik signifikan," ujar Ketua Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Hitler Datau, di Gorontalo, Minggu.

Menurutnya, harga rempah-rempah yang naik signifikan cukup berdampak pada perekonomian warga.

"Mereka mengeluhkan kenaikan harga tersebut, artinya cukup berdampak perekonomian rumah tangga," ujarnya.

Seperti harga bawang putih yang menjangkau Rp70 ribu per kilo gram.

Kenaikannya cukup signifikan, termasuk harga bawang merah menjangkau Rp48 ribu per kilo gram, jahe Rp60 ribu per kilo gram, kunyit Rp30 ribu per kilo gram.

Kondisi itu banyak dikeluhkan warga dan mereka mengaspirasikannya ke anggota DPRD.

Ia berharap, bulan suci Ramadhan ini, seluruh harga komoditas pangan dapat stabil, termasuk harga rempah-rempah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Lukman Botutihe berharap, pemerintah daerah mempercepat bazar murah untuk menstabilkan harga pangan.

Ia berharap agar bazar murah digelar merata di 11 kecamatan, di titik-titik yang mudah dijangkau masyarakat, khususnya sasaran berpenghasilan rendah.

"Saya tidak ingin ada warga yang kesulitan menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan karena dapur sulit mengepul akibat kenaikan harga pangan," ujarnya.

Bagi umat Islam, Ramadhan merupakan ibadah yang patut disambut dan dijalankan dengan gembira dan hati senang, maka langkah pemerintah daerah perlu dipercepat untuk menstabilkan harga.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019