Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan menggelar kelas bisnis atau "Business Class" bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Pusat Layanan Usaha Terpadu di Gorontalo, Kamis.

Bersama konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu dan Koperasi UMKM (PLUT-KUMKM), Dinas Kumperindag melakukan edukasi dan pendampingan bagi pelaku UMKM di Gorontalo.

“Pendaftaran peserta dilakukan secara online dan untuk efektivitasnya dibatasi hanya 20 orang per kelas,” kata Kepala Bidang UMKM, Lyla Ramziah Laya.

Dia menjelaskan, ukuran kesuksesan UMKM itu bukan berhasil menjual produk atau jasanya, tapi strategi pemasaran yang dijalankan serta pencatatan keuangan usaha yang teratur dan rapi.

“Salah satu kesalahan yang sering merugikan pelaku UMKM adalah mencampuradukkan keuangan. Pelaku pemula kerap kebingungan memisahkan keuangan pribadinya dari keuangan perusahaan. Hal inilah yang akan menimbulkan kerancuan,” jelasnya.

Menurutnya tidak sedikit pelaku usaha yang tidak mengetahui berapa keuntungan atau kerugian usaha yang mereka jalankan, karena masih mencampuradukkan biaya operasional dan keuntungan bisnisnya.

"Uang yang campur aduk ini juga masih dipakai untuk biaya hidup sehari-hari, akhirnya pelaku UMKM tidak tahu perinciannya," lanjutnya.

Berdasarkan kasus-kasus tersebut, PLUT KUMKM Provinsi Gorontalo membuka Kelas Bisnis dengan tema ”Pencatatan Laporan Keuangan dengan Metode Semar Mesem”.

"Semar Mesem merupakan metode pencatatan laporan keuangan yang sederhana, mudah, murah dan bikin mesem atau tersenyum," tambahnya.

Semar Mesem  dapat diaplikasikan pada telepon genggam dengan sistem operasi Android, sehingga memudahkan pebisnis bisa mencatat di mana dan kapan saja.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019