UPTD Laboratorium Veteriner (Labvet) Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menggelar pelayanan kesehatan hewan di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
“Setelah adanya temuan warga yang 'suspect' anthraks di desa itu, kami langsung diperintah oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk melakukan pemberian antibiotik dan vaksin semua hewan ternak," kata Kepala UPTD Labvet Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Agustina Kilapong di Gorontalo, Sabtu.
Ternak yang diberi perlakuan itu adalah yang berada pada radius satu kilometer dari tempat terduga anthraks.
Agustina menjelaskan sebelum pemberian vaksin anthraks pada ternak, terlebih dahulu dilakukan penyuntikan antibiotik dan pemberian vitamin.
Dia menjelaskan bahwa hal itu untuk menghindari kematian pada ternak saat pemberian vaksin anthraks.
“Kalau langsung divaksin khawatirnya hewan ternak yang sudah tertular bakteri anthraks justru akan mati. Nanti dua minggu setelah pemberian antibiotik, Labvet bersama Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo akan melakukan vaksinasi,” katanya.
Usai melakukan pelayanan kesehatan hewan, Labvet Gorontalo kembali melakukan pengambilan sampel darah yang tersimpan pada lemari pendingin di rumah warga yang terduga anthraks.
Dia menambahkan petugas labvet langsung melakukan pemeriksaan sampel dengan uji pewarnaan dan mengamatinya menggunakan mikroskop portabel.
“Hasil pemeriksaannya tidak terbaca bakteri anthraks, karena ternyata daging yang disimpan di lemari pendingin itu sudah dicuci bersih sehingga tidak ada lagi darahnya. Oleh karena itu, Labvet Gorontalo akan mengirimkan sampel tanah tempat penyembelihan kambing ke Balai Besar Veteriner Maros,” ujarnya.
Pada pelayanan kesehatan hewan, 33 ekor sapi dan tiga kambing diberi suntikan antibiotik dan tablet obat cacing, sedangkan ternak bunting diberi vitamin.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019