Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, menilai, kabupaten terbungsu di Provinsi Gorontalo itu perlu memiliki iklim investasi pariwisata yang sehat.
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD sementara, Djafar Ismail, di Gorontalo, Jumat.
Menurut dia, iklim investasi khususnya di sektor pariwisata belum terlalu sehat, karena jumlah investor yang tertarik membenamkan modalnya untuk mengelola potensi pariwisata yang dimiliki, masih sangat sedikit.
Potensi pariwisata di daerah itu, kata politikus PDI Perjuangan yang telah tiga periode menjadi anggota dewan tersebut, sangat besar dan mumpuni menjadi ladang investasi yang akan menguntungkan daerah.
Namun pemerintah daerah, perlu berinovasi menciptakan iklim investasi yang sehat di sektor pariwisata.
"Pemerintah daerah perlu memiliki ide-ide yang lebih segar dan kreatif, agar semakin banyak investor mau membenamkan modalnya mengelola potensi pariwisata yang dimiliki," ujar Djafar.
Kerja sama yang dibangun pun perlu dijajaki mendalam dan transparan, agar benar-benar menguntungkan daerah dan masyarakat.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang belum mencapai angka Rp1 triliun, tentu sangat terbatas untuk pengalokasian pengelolaan potensi pariwisata dari segi penguatan infrastruktur, mencakup fasilitas, sarana dan prasarana, tuturnya.
Olehnya kata Djafar, pemerintah daerah perlu memikirkan cara terbaik untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berdampak pada peningkatan perekonomian di daerah itu.
Djafar berharap, pemerintah daerah yang baru saja bekerja untuk masa jabatan 2018-2023 dipimpin Bupati Indra Yasin dan Wakil Bupati Thariq Modanggu, mampu berinovasi meningkatkan perekonomian daerah, mengandalkan sektor unggulan yang dimiliki.
Tidak hanya di sektor pariwisata kata Djafar, namun sektor unggulan lainnya, seperti kelautan dan perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Hal itu diungkapkan Ketua DPRD sementara, Djafar Ismail, di Gorontalo, Jumat.
Menurut dia, iklim investasi khususnya di sektor pariwisata belum terlalu sehat, karena jumlah investor yang tertarik membenamkan modalnya untuk mengelola potensi pariwisata yang dimiliki, masih sangat sedikit.
Potensi pariwisata di daerah itu, kata politikus PDI Perjuangan yang telah tiga periode menjadi anggota dewan tersebut, sangat besar dan mumpuni menjadi ladang investasi yang akan menguntungkan daerah.
Namun pemerintah daerah, perlu berinovasi menciptakan iklim investasi yang sehat di sektor pariwisata.
"Pemerintah daerah perlu memiliki ide-ide yang lebih segar dan kreatif, agar semakin banyak investor mau membenamkan modalnya mengelola potensi pariwisata yang dimiliki," ujar Djafar.
Kerja sama yang dibangun pun perlu dijajaki mendalam dan transparan, agar benar-benar menguntungkan daerah dan masyarakat.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang belum mencapai angka Rp1 triliun, tentu sangat terbatas untuk pengalokasian pengelolaan potensi pariwisata dari segi penguatan infrastruktur, mencakup fasilitas, sarana dan prasarana, tuturnya.
Olehnya kata Djafar, pemerintah daerah perlu memikirkan cara terbaik untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berdampak pada peningkatan perekonomian di daerah itu.
Djafar berharap, pemerintah daerah yang baru saja bekerja untuk masa jabatan 2018-2023 dipimpin Bupati Indra Yasin dan Wakil Bupati Thariq Modanggu, mampu berinovasi meningkatkan perekonomian daerah, mengandalkan sektor unggulan yang dimiliki.
Tidak hanya di sektor pariwisata kata Djafar, namun sektor unggulan lainnya, seperti kelautan dan perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019