Prajurit Korem 133/Nani Wartabone menjalani tes urine yang dilakukan oleh BNN Provinsi Gorontalo di Makorem, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kapenrem 133/Nani Wartabone, Mayor Fathan Ali di Gorontalo, Senin, mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka meminimalisasi kasus penyalahgunaan narkoba.
"Pada pelaksanaan kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan tes urine diprakarsai staf Intel Korem Gorontalo dan dibuka oleh Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold Ritiauw," ujarnya.
Kegiatan tes urine pada triwulan IV ini yang diikuti oleh 40 Prajurit Korem Gorontalo, dan dari hasil pemeriksaan para prajurit dinyatakan bersih dari narkoba.
Sementara itu Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold Ritiauw mengatakan dengan adanaya kegiatan tersebut, maka dapat meningkatkan pemahaman seluruh anggota Korem tentang bahaya narkoba.
"Banyak potensi bahaya yang harus ditanggung oleh siapapun yang bersentuhan dengan barang haram yang namanya narkoba, sehingga para prajurit sudah mengerti dan memahami dilarang keras menyentuh narkoba, apalagi menjadi pemakai ataupun pengedar," tegasnya.
Arnold menjelaskan, berbagai perintah oleh komando atas dan para komandan satuan juga telah sering disampaikan, baik secara tertulis melalui maupun secara lisan agar para prajurit menjauh dari narkoba.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Kapenrem 133/Nani Wartabone, Mayor Fathan Ali di Gorontalo, Senin, mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka meminimalisasi kasus penyalahgunaan narkoba.
"Pada pelaksanaan kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan tes urine diprakarsai staf Intel Korem Gorontalo dan dibuka oleh Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold Ritiauw," ujarnya.
Kegiatan tes urine pada triwulan IV ini yang diikuti oleh 40 Prajurit Korem Gorontalo, dan dari hasil pemeriksaan para prajurit dinyatakan bersih dari narkoba.
Sementara itu Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold Ritiauw mengatakan dengan adanaya kegiatan tersebut, maka dapat meningkatkan pemahaman seluruh anggota Korem tentang bahaya narkoba.
"Banyak potensi bahaya yang harus ditanggung oleh siapapun yang bersentuhan dengan barang haram yang namanya narkoba, sehingga para prajurit sudah mengerti dan memahami dilarang keras menyentuh narkoba, apalagi menjadi pemakai ataupun pengedar," tegasnya.
Arnold menjelaskan, berbagai perintah oleh komando atas dan para komandan satuan juga telah sering disampaikan, baik secara tertulis melalui maupun secara lisan agar para prajurit menjauh dari narkoba.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019