Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ummat Islam Thailand mengapresiasi kemajuan
pendidikan Islam di Indonesia, bahkan mereka berharap bisa banyak
belajar dari Indonesia dalam mengembangkan pendidikan Islam yang menyatu
dengan budaya lokal.
"Mereka berharap bisa banyak belajar dari Indonesia dalam
mengembangkan pendidikan Islam yang bisa menyatu dengan budaya lokal,"
kata Pelaksana Subdit Pendidikan Pesantren Kemenag Mohammad Zen kepada
pers di Jakarta, Jumat.
Mohammad Zen menjelaskan, pernyataan tersebut disampaikan
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Prof Dr Mohammad Ishom Yusqi
saat menerima audiensi delegasi dari Asosiasi Pengembangan Pendidikan
Muslim Thailand (MEDAT) di Jakarta pada 18 Maret 2015.
Delegasi dari Thailand dalam kunjungan ke Kemenag itu berjumlah
17 orang, berasal dari 11 provinsi di kawasan selatan Thailand seperti
dari Propinsi Songkhla, Patalung, dan Krabi. Delegasi Muslim dari Negeri
Gajah Putih itu dipimpin oleh Subyan Yeereem sebagai Presiden MEDAT.
MEDAT sendiri adalah organisasi dari beberapa sekolah Islam di Thailand
Selatan.
Kedatangan delegasi Muslim Thailand ke Indonesia itu bertujuan
menjajaki kerjasama pendidikan Islam dengan beberapa lembaga pendidikan
Islam di Tanah Air. Selain berkunjung ke Kemenag, mereka juga melakukan
audiensi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta pimpinan Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Bagi Predisen MEDAT, kedatangannya di Indonesia seperti kembali
ke rumah sendiri, karena Indonesia adalah negeri dengan umat Islam
terbesar di dunia, sementara Muslim di Thailand adalah minoritas di
tengah kaum mayoritas Buddha.
Selama ini sudah banyak warga Muslim Thailand yang ingin belajar
di lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Namun salah satu
kesulitannya adalah kendala bahasa, karena sangat sedikit warga Thailand
yang bisa berbahasa Indonesia.
Menurut Mohammad Zen, dalam pertemuan dengan delegasi Muslim
Thailand, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag yang didampingi
Kasubdit Pendidikan Pesantren Ainur Rofiq dan Kabag Kerjasama Luar
Negeri Agus Sholeh itu menjelaskan bahwa Muslim di Indonesia terus
berupaya mewujudkan Islam "rahmatan lilalamin" (rahmat untuk sekalian
alam).
Di Indonesia, lanjutnya, juga dibentuk Kementerian Agama yang
khusus membina kesalehan umat beragama, sementara lembaga pendidikannya
juga terus berkembang, termasuk perguruan tinggi Islam di berbagai
propinsi di Tanah Air.
Selain itu Islam di Nusantara telah menyatu dengan budaya lokal
dan mengembangkan karakternya sendiri. Simbol seperti berpeci dan
bersarung adalah khas Indonesia serta tidak mengadopsi simbol-simbol
dari negara lain. Dengan cara seperti ini Islam di Indonesia dapat
berkembang dengan baik serta harmonis dengan lingkungan sekitar dan
toleran terhadap pemeluk agama lain.
Muslim Thailand apresiasi pendidikan Islam di Indonesia
Jumat, 20 Maret 2015 15:55 WIB