Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah petani mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Gorontalo segera membantu petani, dalam mengatasi persoalan harga jagung yang terus turun di pasaran, sehingga perlu mengeluarkan standar harga.
Suleman Ali, salah seorang ketua kelompok tani di Kabupaten Gorontalo, Selasa, mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir ini sebagian besar wilayah di Provinsi Gorontalo sedang panen jagung, namun harga komoditi tersebut terus mengalami penurunan.
Selama beberapa tahun, jagung menjadi `primadona` petani di daerah ini sebagai salah komoditi yang bisa diandalkan untuk menopang perekonomian petani, namun saat ini harganya makin anjlok sehingga banyak yang mengalami kerugian.
Untuk itu pemerintah, baik kabupaten/kota maupun Provinsi Gorontalo harus memperhatikan nasib petani jagung, dengan cara menjaga agar harga komoditi tersebut tidak mengalami penurunan secara terus menerus.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Gorontalo memiliki satu badan usaha daerah, agar harga jagung tetap stabil dan bisa menjadi andalan petani, maka sebaiknya BUMD tersebut yang melakukan pembelian, yang tentunya harus berdasarkan patokan harga yang layak.
"Saat Gubernur Gorontalo masih dijabat Fadel Muhamad, pemerintah mematok harga jagung berdasarkan standar yang dikeluarkan gubernur, apa salah saat ini kebijakan itu ditempuh lagi," kata Suleman.
Dia mengungkapkan, saat Fadel masih Gubernur Gorontalo, dikalangan petani sangat dikenal dengan adanya standar harga jagung gubernur, namun saat ini sudah tidak berlaku lagi, sehingga harga jagung di pasaran tidak menentu dan terus mengalami penurunan.
Dia menjelaskan, saat Fadel jadi Gubernur Gorontalo, para pedagang maupun pengusaha pengumpul Jagung harus tunduk pada standar tersebut jika harga turun, namun jika terjadi kenaikkan harga jagung maka harus mengikuti standar harga di pasaran.
Mohamad Thalib, salah seorang petani lainnya mengatakan, jika pemerintah tidak segera membantu petani dalam mengatasi masalah harga yang terus turun, maka tidak menutup kemungkinan ratusan hektar lahan jagung yang tidak akan digarap dan dibiarkan nganggur.
"Jika terus mengalami kerugian maka terpaksa petani lebih memilih tidak mengarap lahannya, sebab hasil panen jagung tidak lagi menjanjikan," kata Mohamad.
Pemprov Gorontalo Harus Punya Standar Harga Jagung
Selasa, 14 April 2015 10:12 WIB