Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan, cabe rawit menjadi pemicu inflasi terbesar di Gorontalo pada Mei 2015 dengan angka 0,179 persen.
"Pada bulan Mei inflasi Kota Gorontalo sendiri 0,90 dan penyumbang terbesar adalah bahan makanan sebesar 0,7 persen. Di kelompok bahan makanan ini, cabe rawitlah yang menyumbang paling besar," ujarnya di Gorontalo, Rabu.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei 2015 antara lain cabai merah, tomat sayur, daun bawang, ayam hidup, selar/tude, dan bawang putih.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yakni ikan teri, sawi hijau, tepung beras, telur ayam kampung, udang basah, wortel, beras, dan ikan kakap merah.
Selain bahan makanan, kelompok yang menyumbang inflasi adalah makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,1450 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0183 persen, kelompok sandang sebesar -0,0011 persen.
Kelompok kesehatan juga memberi andil pada inflasi sebesar 0,0025 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0012 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0160 persen.
"Di kelompok perumahan yang menyumbang inflasi paling besar adalah kayu balok, sementara di sektor kesehatan adalah shampo dan sektor transportasi adalah angkutan udara," tambahnya.
Laju inflasi tahun kalender 2015 Kota Gorontalo sebesar -0,09 persen dan inflasi "year on year" untuk Mei 2015 terhadap Mei 2014 sebesar 5,82 persen.
Dari 82 kota inflasi di Indonesia, 81 kota mengalami inflasi dan satu kota yakni Pangkal Pinang mengalami deflasi sebesar 0,61 persen.
Inflasi bulanan tertinggi pada Mei 2015 terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen, sedangkan inflasi bulanan terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,03 persen dan Kota Gorontalo menempati urutan inflasi ke-12.
Cabe Rawit Picu Inflasi Di Gorontalo
Rabu, 3 Juni 2015 19:45 WIB