Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyambut baik rencana Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak santri madrasah dan pesantren untuk bergabung sebagai anggota Kepolisian, yang disampaikan saat melakukan pertemuan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kamis (28/1).
"Ini merupakan salah satu bukti Kapolri tidak berpihak pada salah satu agama dan selalu memperhatikan, menghargai dan menghormati seluruh agama tanpa ada rasa perbedaan," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, langkah Kapolri itu merupakan salah satu upaya mewujudkan salah satu janjinya saat melakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR yang menginginkan pendekatan persuasif kepada masyarakat tanpa harus menggunakan senjata.
Dia menilai, jika anggota Polri seorang santri dan menguasai ilmu agama, maka diharapkan dapat melakukan tindakan persuasif baik dengan cara memberikan arahan maupun komunikasi dengan penyuluhan di tengah masyarakat.
"Langkah itu demi terciptanya keamanan dan ketertiban serta menangkal paham radikalisme," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja pertama ke Kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (28/1). Kunjungan Kapolri tersebut dalam rangka silaturahmi untuk menjaga sinergitas dan soliditas yang selama ini sudah terjalin antara Polri dan Nahdlatul Ulama.
Dalam kunjungannya tersebut, Kapolri diterima langsung oleh Ketum PBNU Said Aqil Siradj dan pimpinan PBNU lainnya.
Kapolri menyampaikan keinginannya merekrut santri madrasah dan pesantren untuk bergabung menjadi personel Kepolisian sehingga para anggota Polri diisi oleh orang-orang yang ahli dan paham agama.
Langkah itu menurut dia untuk memperbaiki citra Polri agar lebih humanis di mata masyarakat sehingga para santri madrasah yang menjadi anggota Polisi menjadi sosok yang dihargai masyarakat karena menguasai ilmu agama.
DPR apresiasi Kapolri ajak santri jadi anggota Polri
Jumat, 29 Januari 2021 15:09 WIB