Banjarbaru, Kalsel (ANTARA GORONTALO) - Kepekatan asap yang menyelimuti Kota
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, semakin parah dibanding sebelumnya
hingga membuat jarak pandang hanya sekitar 100 meter.
Pantauan Antara, Selasa pagi, seluruh wilayah kota berpenduduk 250
ribu jiwa itu diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan semak
yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
"Kepekatan kabut asapnya makin parah, hari ini jarak pandang hanya
sekitar 100 meter, jauh dibawah jarak pandang kemarin di atas 300
meter," ucap Ahmad warga Karang Anyar.
Ia mengatakan, suasana perkotaan yang biasanya cerah, tampak redup
karena udara dipenuhi kabut asap sehingga mengganggu aktivitas rutin
masyarakat di pagi hari.
Sepanjang ruas jalan juga dipenuhi pengendara motor yang mengenakan
masker penutup hidung dan mulut agar tidak langsung menghirup udara
bercampur asap tersebut.
Bahkan, sinar matahari pagi tidak mampu menembus kepekatan kabut
asap yang mampu membuat benda seperti rumah dan pepohonan hanya terlihat
seperti bayangan.
"Bangunan seperti rumah dan pepohonan tidak begitu kelihatan dari
jarak 100 meter hanya bayangan agak gelap selebihnya abu-abu penuh kabut
asap," ucapnya.
Warga lain Reni mengatakan, kabut asap membuat aktivitasnya ke
kantor terganggu karena selain membatasi jarak pandang, juga menimbulkan
bau asap yang menyengat.
"Saya kesulitan ke kantor karena sepanjang jalan dipenuhi kabut
asap. Apalagi perkantoran di kelilingi area terbuka sehingga kabut asap
pekat," ujar pegawai Pemprov Kalsel itu.
Dampak paling parah dialami pengendara motor yang melintasi ruas
Jalan Ahmad Yani Kota Banjarbaru yang dihadang kabut asap tebal sehingga
menghambat perjalanan.
"Jarak pandang hanya sekitar lima meter. Banyak pengemudi motor
yang terhenti karena tidak tahan menghirup asap," ujar Rida warga
Banjarmasin yang berniat menuju Banjarbaru.
Hingga pukul 08.00
Wita, meski matahari sudah memancarkan sinar namun belum mampu mengurai
kabut asap yang cukup tebal menyelimuti seluruh wilayah Banjarbaru.
Asap di Banjarbaru parah, sinar matahari pun tak tembus
Selasa, 15 September 2015 14:36 WIB