Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga mengkritisi memprotes penebangan pohon yang dilakukan di sejumlah wilayah di Kota Gorontalo belakangan ini.
Rosyid Azhar, salah seorang warga Kecamatan Dungingi mempertanyakan kompensasi pemerintah kota yang melakukan penebangan tersebut.
"Penebangan ini pasti maksudnya untuk infrastruktur. Tapi saya pribadi tidak paham bagaimana arah pembangunan dan tata ruang kota. Dulu ada program Kota Hijau, kami ramai-ramai menanam dan menjaga pohon itu dan sekarang pemerintah sendiri yang menebang," katanya di Gorontalo, Rabu.
Menurutnya, jika penebangan menjadi syarat pembangunan jalan untuk mendukung aktivitas terminal Dungingi, maka pemerintah harus menghitung berapa kontribusi armada yang hilir mudik terminal dengan kelestarian lingkungan.
Kecaman yang sama juga datang dari Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Gorontalo yang akan melayangkan surat protes secara resmi kepada dinas terkait.
"Kita menanam, tapi yang lain menebang. Perlu penjelasan dari Dinas PU apakah ada tanaman pengganti untuk ratusan pohon yang telah ditebang begitu saja. Ditanam dimana dan bagaimana pemeliharaannya bertahun-tahun ke depan?," kata Koordinator FKH, Rahman Dako.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo, Hendritis Saleh mengatakan pihaknya harus melakukan penebangan pohon untuk pelebaran jalan.
"Pelebaran jalan ini merupakan penunjang transportasi Terminal Tipe A yang akan segera beroperasi. Pohon di bahu jalan harus ditebang, kan tidak mungkin pohonnya masuk ke dalam bagian jalan," tukasnya.
Ia menambahkan, pekerjaan pelebaran di jalan sepanjang tiga kilometer itu akan memakan waktu selama dua bulan ke depan dengan dana sebesar Rp24 miliar.
Terkait kompensasi penghijauan, ia menyebut telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk melakukan penanaman pohon di beberapa lokasi.
Warga Protes Penebangan Ratusan Pohon Kota Gorontalo
Rabu, 21 Oktober 2015 16:56 WIB