Hotel dengan nuansa rumah adat Gorontalo menjawab kebutuhan pelestarian artefak budaya dan pertunjukan atraksi wisata di Gorontalo.
Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, di Gorontalo, Minggu, mengatakan pembangunan Hotel Toewawa merupakan upaya pemerintah daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan tempat tinggal.
Khususnya bagi pendatang atau tamu-tamu yang berkunjung ke Bone Bolango. "Selama ini selalu menjadi masalah, karena ketiadaan fasilitas hotel di daerah ini," terang Bupati.
Furnitur yang digunakan bernuansa kayu dan klasik. Hotel Toewawa, didesain dua lantai. Lantai pertama adalah ruang pertemuan, dan lantai kedua terdapat sembilan kamar.
Yakni dua kamar luasnya masing-masing 9×6 meter, dan tujuh kamar lainnya masing-masing luasnya 6×4,5 meter.
Ia menjelaskan, bangunan hotel ini dahulunya adalah gedung gotong royong yang menjadi pusat kegiatan di Kecamatan Suwawa dahulu kala.
"Ini juga kantor bupati pertama Bone Bolango," terang Bupati.
"Lokasi srategis dan komplit. Ada masjid Al-Marhamah, rumah dinas Wakil Bupati, dan lapangan olah raga. Ini pertama hotel di Bone Bolango," bebernya.
Furnitur yang digunakan bernuansa kayu dan klasik. Hotel Toewawa, didesain dua lantai. Lantai pertama adalah ruang pertemuan, dan lantai kedua terdapat sembilan kamar.
Yakni dua kamar luasnya masing-masing 9×6 meter, dan tujuh kamar lainnya masing-masing luasnya 6×4,5 meter.
Ia menjelaskan, bangunan hotel ini dahulunya adalah gedung gotong royong yang menjadi pusat kegiatan di Kecamatan Suwawa dahulu kala.
"Ini juga kantor bupati pertama Bone Bolango," terang Bupati.
"Lokasi srategis dan komplit. Ada masjid Al-Marhamah, rumah dinas Wakil Bupati, dan lapangan olah raga. Ini pertama hotel di Bone Bolango," bebernya.