Kuala Lumpur (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Pariwisata RI mengundang para
pelancong Malaysia menikmati wisata halal di Indonesia seperti di
Propinsi Aceh, Sumatera Barat atau Nusa Tenggara Barat yang menjadi
"Moslem Friendly Destination".
"Kami mengundang pelancong asal Malaysia menikmati Wisata Halal di
Indonesia," ujar Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian
Pariwisata Dr Iqbal Alamsjah kepada wartawan media massa di Malaysia di
sebuah hotel berbintang di pusat kota Kuala Lumpur, Kamis.
Dalam acara tersebut tampil juga narasumber lain yaitu Ketua
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy dan Asisten
Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kementerian
Pariwisata Azwir Malaon.
Juga dihadiri Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI
Kuala Lumpur, Trigustono Supriyanto dan perwakilan media dari Indonesia
di Malaysia yaitu Kantor Berita ANTARA dan TV One.
Dalam kesempatan itu, Iqbal mengatakan Malaysia, yang penduduknya
mayoritas beragama Islam, merupakan pasar strategis bagi Indonesia untuk
mempromosikan wisata halal. Apalagi jumlah pelancong asal negeri jiran
ini ke Indonesia terus meningkat.
Iqbal saat Media Conference bertema Indonesia Tourism Insight:
"Police and Strategy" di hadapan sejumlah media massa terkemuka di
Malaysia menyampaikan Indonesia memiliki potensi bisnis dalam produk
Islamic Tourism untuk dipromosikan seperti hotel, restoran dan spa yang
berbasis syariah.
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan tiga daerah
seperti disebut di atas sebagai lokasi percontohan untuk wisata halal.
Bahkan, lanjut dia, dalam ajang The World Halal Travel Summit 2015
yang berlangsung di Dubai beberapa waktu lalu, Lombok (NTB) dinobatkan
sebagai Worlds Best Halal Tourism Destination, mengalahkan Amman
(Jordan), Antalya (Turki), Kairo (Mesir), Doha (Qatar), Istambul
(Turki), Kuala Lumpur (Malaysia), Marrakesh (Maroko) dan Teheran (Iran).
Tak hanya itu, lanjut dia, Lombok juga memperoleh predikat sebagai
Worlds Best Halal Honeymoon Destination menyingkirkan Abu Dhabi (UAE),
Antalya (Turki), Krabi (Thailand) dan Kuala Lumpur (Malaysia).
"Tak heran kalau Lombok mendapat predikat sebagai tempat wisata
halal mengingat tempat itu juga mendapatkan julukan Kota Seribu Mesjid.
Di mana saja selalu ada mesjid yang memudahkan wisatawan untuk
melaksanakan sholat," ungkap Iqbal.
Kebijakan baru
Sementara itu, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan tiga kebijakan
baru di bidang pariwisata yang akan memudahkan para pelancong asal
Malaysia yang berkunjung ke Indonesia.
Tiga kebijakan baru itu adalah menambah jumlah tempat pemeriksaan
imigrasi bagi wisatawan asal Malaysia, penghapusan clearance approval
for Indonesia territory (CAIT) sehingga memudahkan perahu layar pesiar
(yatch) masuk ke wilayah Indonesia melalui 18 pelabuhan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga telah menghapuskan aturan Asas Cabotage
yang memberikan hak beroperasi secara komersial di Indonesia hanya
kepada perusahaan angkutan berbendera Indonesia secara eksklusif.
"Kini kapal cruise berbendera asing bisa menurunkan dan menaikkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia," ujarnya.
Lima pelabuhan tersebut adalah Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung
Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Soekarno-Hatta (Makassar), dan Benoa
(Bali).
"Kami berharap kebijakan baru itu akan meningkatkan daya saing Indonesia di peta pariwisata dunia," ujar Iqbal.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan kebijakan bebas
visa kunjungan singkat kepada 90 negara dan dalam beberapa bulan, dampak
dari kebijakan itu sudah menunjukkan tren positif meningkatnya
kunjungan wisatawan hingga 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu,
katanya.
Pelancong Malaysia diundang nikmati wisata halal Indonesia
Kamis, 5 November 2015 19:22 WIB