Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini
Soemarno mengatakan total pembiayaan yang dibutuhkan Indonesia untuk
membangun seluruh infrastruktur yang sudah direncanakan adalah Rp5.000
triliun.
"Pendanaan sebesar itu tidak mungkin didapatkan dari dalam negeri
sendiri, itu artinya kita perlu mengundang investor-investor dari luar
negeri," kata Rini Soemarno usai menghadiri "Pertamina Energy Forum
2015" di Jakarta, Selasa.
Ia juga menjelaskan, keseluruhan infrastruktur tersebut sudah
termasuk energi, transportasi dan kesejahteraan serta sektor lainnya
yang terintegrasi satu sama lainnya.
Oleh karena itu, Rini mengatakan seluruh menteri-menteri telah
diberi tanggung jawab khusus untuk mengundang investor-investor dari
berbagai benua dan negara-negara tertentu sesuai dengan bidang
masing-masing.
Senada dengan Rini, sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Franky Sibarani juga mengusulkan sektor industri dan jasa
yang berorientasi ekspor dapat terbuka bagi investor asing.
Franky mengatakan wacana pengaturan itu diklaim mengacu kepada visi
untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dalam mendukung
transformasi ekonomi berbasis konsumsi menjadi ekonomi berbasis produksi
yang dicanangkan pemerintah.
"Panduan investasi yang jelas diperlukan untuk meningkatkan daya
saing dalam menarik investasi asing. Negara-negara tetangga pesaing kita
juga menyusun panduan investasi untuk menarik investor asing. Termasuk
Myanmar yang membuka seluruh sektor usaha, kecuali terkait distribusi.
Demikian halnya dengan Vietnam. Kedua negara ini perkembangan investasi
asingnya cukup pesat," katanya.
Menurut data, arus investasi asing yang masuk ke Indonesia sendiri
sepanjang Januari-September 2015 adalah sebesar 15,47 miliar dolar AS
atau 26 persen arus investasi yang masuk ke Asia Tenggara.
Menteri BUMN : pembiayaan infrastruktur butuhkan Rp5.000 triliun
Selasa, 24 November 2015 16:22 WIB