Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Yohana Yembise, menilai kecilnya prosentase keterwakilan perempuan
dalam Pilkada serentak 2015 akibat keterbatasan-keterbatasan termasuk
keterbatasan dalam hal dukungan dana.
"Ada kesenjangan besar
antara kandidat perempuan dan laki-laki dalam Pilkada 2015 ini,
perempuannya hanya sekitar 100-an sementara laki-laki ada 1.000- an
lebih, ini khan ada kesenjangan besar. Selama ini banyak yang
mengeluh, kendala yang dialami perempuan untuk maju, termasuk soal
keterbatasan dana," kata Yembise, saat dijumpai usai pemberian anugerah
L'Oreal UNESCO, di Jakarta, Kamis.
Yembise akan memanggil para
kandidat kepala daerah dalam Pilkada serentak 2015 untuk membicarakan
kendala dan masalah pencalonan kandidat perempuan.
"Nanti saya
ingin memulai dari tingkat universitas, mungkin di Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik, menyiapkan para mahasiswi agar lebih banyak terlibat dalam
politik. Kami ingin mendorong perempuan sebanyak mungkin untuk duduk di
kursi legislatif, yudikatif maupun eksekutif," katanya.
Berdasarkan
perhitungan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dari
1.584 peserta yang memenuhi syarat sebagai peserta, hanya ada 116 atau
7,32 persen perempuan yang lolos. Mereka tersebar di 90 daerah dari 262
daerah kabupaten, kota dan provinsi.
Keterwakilan perempuan di Pilkada serentak kecil akibat keterbatasan
Kamis, 3 Desember 2015 18:43 WIB